Cinta dan Perjuangan Kakak untuk Adik **
Mentari pagi baru saja mengintip dari balik jendela, menyapa pagi di ruang VVIP rumah sakit. Di sana, Ria, gadis kecil berusia enam tahun, terbangun dengan rasa mual yang tak tertahankan. Shani, kakak perempuannya, segera terbangun mendengar suara Ria yang ingin muntah. Dengan sigap, Shani membangunkan Gracia, kakak kedua Ria, untuk membantu membawa Ria ke toilet. Khawatir dengan kondisi adiknya yang lemas, Shani segera memanggil dokter. Dokter memeriksa Ria dengan teliti. Setelah selesai, dokter menyampaikan kepada Shani dan Gracia bahwa Ria membutuhkan asupan vitamin C dari buah dan sayur. Imunitas Ria lemah, dan vitamin C dari makanan sehat sangat penting untuk memulihkan kesehatannya. Siang hari, Ria bermain dengan boneka kucing kesayangannya. Shani memanggil Ria untuk makan siang. Gracia, yang sedang membuat susu untuk Ria, tersenyum melihat Ria yang mulai ceria. Shani dan Gracia ingat bagaimana mereka merawat Ria sejak bayi. Ria tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu karena ibunya telah menyusul ayahnya yang telah tiada. Shani dan Gracia, dengan penuh kasih sayang, menjadi ibu bagi Ria. Mereka merawat Ria dengan penuh perhatian dan kasih sayang, memastikan Ria mendapatkan semua kebutuhannya. Meskipun berat, mereka tidak pernah mengeluh. Cinta dan perjuangan mereka untuk Ria menjadi bukti nyata bahwa kasih sayang keluarga tak ternilai harganya. Wawasan:** Kisah Shani dan Gracia mengajarkan kita tentang kekuatan cinta dan pengorbanan dalam keluarga. Meskipun kehilangan orang tua, Ria tetap merasakan kasih sayang dan perhatian dari kakak-kakaknya. Cinta dan perjuangan mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menghargai dan mencintai keluarga kita.