Meningkatkan Transparansi dalam Pemilihan Presiden untuk Memperkuat Good Governance
Pemilihan presiden yang transparan merupakan salah satu indikator pelaksanaan good governance yang penting. Namun, hasil pemilihan presiden 2024 terus menjadi sorotan karena banyak temuan kecurangan yang dilaporkan, sehingga kasus ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk diputuskan. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi argumen dan rekomendasi yang dapat memperbaiki sistem pemilihan presiden agar lebih transparan dan mendukung good governance. Argumen yang kuat dapat diajukan untuk mendukung perlunya peningkatan transparansi dalam pemilihan presiden. Pertama, transparansi adalah prinsip dasar dalam good governance yang menjamin akuntabilitas dan partisipasi publik dalam proses politik. Dengan adanya transparansi yang memadai, masyarakat dapat memantau jalannya pemilihan presiden secara lebih cermat dan mengidentifikasi potensi kecurangan dengan lebih mudah. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan transparansi dalam pemilihan presiden adalah dengan memperkuat mekanisme pengawasan independen. KPU perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga pengawas pemilu lainnya untuk memastikan integritas dan transparansi seluruh proses pemilihan. Selain itu, penerapan teknologi informasi dalam penghitungan suara juga dapat membantu mengurangi risiko manipulasi data dan kecurangan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, diharapkan pemilihan presiden di masa depan dapat berlangsung dengan lebih transparan dan akuntabel, sehingga mendukung terciptanya good governance yang kokoh dan terpercaya.