Puisi Prismatis Musim Semi: Bunga, Angin, Burung, dan Matahari"\x0a\x0a2.
<br/ > <br/ >Musim semi tiba, bunga mekar, <br/ >Di taman hidup dengan warna-warna cerah. <br/ >Bunga-bunga merah muda dan putih pucat, <br/ >Menyinari dunia dengan keindahan tak tergantikan. <br/ > <br/ >Angin berhembus lembut di pagi hari, <br/ >Mengusap wajah dengan sentuhan yang lembut. <br/ >Dia membawa harapan dan kebahagiaan, <br/ >Seperti bunga yang terbawa oleh angin lembut. <br/ > <br/ >Burung-burung berkicau dengan riang gembira, <br/ >Di langit biru yang cerah tanpa awan. <br/ >Mereka menari-nari dengan sayap terbuka, <br/ >Seperti pelopor musim semi yang datang tanpa kata. <br/ > <br/ >Matahari terbit dengan sinar cemerlang, <br/ >Menyinari dunia dengan cahaya yang abadi. <br/ >Dia memberi kehangatan dan kehidupan, <br/ >Seperti bintang yang memimpin kita menuju masa depan. <br/ > <br/ >Musim semi tiba, kehidupan pulih kembali, <br/ >Bunga, angin, burung, dan matahari bersama-sama tumbuh. <br/ >Dalam puisi ini, kami menggambarkan keindahan musim semi <br/ >Dengan menggunakan majas dan citraan yang indah dan abadi.