Perkembangan Ekonomi Digital di Era E-commerce Lintas Batas
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi digital telah mengalami perkembangan pesat di seluruh dunia. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah adanya platform e-commerce lintas batas yang memungkinkan orang untuk berbelanja dan berbisnis secara online tanpa batasan geografis. Di Indonesia, misalnya, sudah ada sekitar 113 juta orang yang terhubung ke platform e-commerce lintas batas seperti Tiktok. China, sebagai salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia, telah berhasil memanfaatkan potensi ekonomi digital ini. Melalui perbaikan kebijakan dan regulasi, China berhasil mengintegrasikan sektor e-commerce dengan sektor lainnya, seperti perpajakan dan keamanan platform. Hal ini telah menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi digital di negara tersebut. Salah satu contoh sukses dari ekonomi digital di China adalah Tiktok. Tiktok, yang juga dikenal sebagai Douyin di China, telah menjadi salah satu platform digital terbesar di dunia. Meskipun Tiktok awalnya hanya digunakan sebagai platform untuk berbagi video pendek secara sosial, namun sekarang Tiktok telah berkembang menjadi platform yang dapat menciptakan permintaan produk dan menjadi acuan dalam jaringan produksi di China. Namun, Tiktok tidak hanya sukses di China. Platform ini juga telah berhasil memasuki pasar global, termasuk Indonesia. Tiktok telah menjadi salah satu unicorn Indonesia yang telah hadir selama lebih dari satu dekade. Bahkan, Tiktok telah berhasil menyumbang sejumlah besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Meskipun Tiktok telah mencapai kesuksesan yang luar biasa, namun platform ini juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah. Beberapa negara, seperti India dan Indonesia, telah mengeluarkan aturan yang mengatur Tiktok, seperti Antitrust Guideline for Platform Economy tahun 2021 dan Anti-Monopoly Regulation of Digital Platforms tahun 2022. Aturan-aturan ini bertujuan untuk mencegah praktik monopoli dan penyalahgunaan data dan algoritma oleh platform digital. Selain itu, Tiktok juga harus mematuhi regulasi penjualan produk impor di pasar domestik China. Produk impor yang dijual di Tiktok harus memenuhi persyaratan seperti sertifikasi, pelabelan, dan persetujuan khusus. Hal ini membuat sulit bagi produk impor untuk masuk ke pasar domestik China yang merupakan pangsa pasar terbesar Tiktok. Di Indonesia, Tiktok dapat berbisnis dengan lebih leluasa. Seller di Tiktok dapat menjual produk dengan harga yang sangat murah, yang dapat mempengaruhi daya saing produk UMKM di pasar domestik. Namun, pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan regulasi untuk mengatur penjualan produk impor di pasar daring. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi produk impor dari persaingan yang tidak adil. Secara keseluruhan, perkembangan ekonomi digital di era e-commerce lintas batas telah memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun, tantangan dan regulasi yang dihadapi oleh platform digital seperti Tiktok menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk mengatur dan mengawasi perkembangan ekonomi digital secara lebih baik.