Pengimajian dalam Puisi "Duka-mu Abadi" Karya Sapardi Djoko Damono
<br/ > <br/ >Puisi "Duka-mu Abadi" karya Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu karya sastra yang kaya akan pengimajian. Pengimajian atau citraan dalam puisi ini berperan penting dalam membangun suasana dan menyampaikan pesan yang mendalam. <br/ > <br/ >Salah satu bentuk pengimajian yang menonjol dalam puisi ini adalah citraan visual. Sapardi menghadirkan gambaran-gambaran visual yang kuat, seperti "Aku melihat dirimu di balik kaca jendela" dan "Aku melihat dirimu di balik kabut pagi". Citraan visual ini membantu pembaca untuk membayangkan secara jelas sosok yang dirindukan oleh penyair. <br/ > <br/ >Selain itu, puisi ini juga kaya akan citraan auditif. Sapardi menggunakan kata-kata yang dapat memunculkan suara, seperti "Aku mendengar suaramu di balik pintu" dan "Aku mendengar derap langkahmu di kejauhan". Citraan auditif ini menambah dimensi sensori dalam pengalaman pembaca saat membaca puisi. <br/ > <br/ >Penggunaan citraan-citraan ini oleh Sapardi Djoko Damono dalam puisi "Duka-mu Abadi" membantu membangun suasana yang mendalam dan menyentuh emosi pembaca. Melalui pengimajian, Sapardi mampu menghadirkan sosok yang dirindukan secara nyata dan membawa pembaca terlibat dalam pengalaman batin penyair.