Keberadaan dan Sumber Sejarah Kerajaan Kalingg
Kerajaan Kalingga adalah sebuah kerajaan Buddha yang berdiri sekitar abad VII di wilayah India Selatan. Meskipun sumber sejarah tentang kerajaan ini terbatas, kita dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber seperti Carita Parahyangan dan catatan Tiongkok. Menurut Carita Parahyangan, kerajaan Kalingga terletak di Jawa, tepatnya di Laut Selatan. Kerajaan ini berbatasan dengan Kamboja di sebelah utara, sebelah timur, dan Sumatra di sebelah barat. Ibu kota kerajaan dikelilingi oleh benteng yang terbuat dari tonggak kayu. Raja tinggal di istana kerajaan yang megah, dengan atap dari daun aren dan singgasana dari gading gajah. Penduduk kerajaan ini terampil dalam membuat arak dari nira pohon kelapa. Selain itu, kerajaan Kalingga juga menghasilkan barang tambang seperti perak dan emas. Sumber lainnya adalah Prasasti Tuk-Mas yang ditemukan di kaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Prasasti ini diperkirakan berasal dari tahun 500 M dan berisi tentang adanya mata air yang jernih dan bersih. Meskipun sumber sejarah tentang kehidupan sosial-politik kerajaan Kalingga terbatas, berita dari Tiongkok menyebutkan bahwa kerajaan ini memiliki peran penting dalam pengembangan agama Buddha. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Tiongkok datang ke Ho-ling (Kalingga) dengan maksud menerjemahkan kitab suci agama Buddha. Ia mendapat bantuan dari pendeta Ho-ling bernama Janabadhra, yang menunjukkan peran penting kerajaan ini dalam penyebaran agama Buddha. Meskipun informasi tentang kerajaan Kalingga terbatas, sumber-sumber ini memberikan gambaran tentang keberadaan dan peran penting kerajaan ini dalam sejarah Indonesia. Catatan: Artikel ini berfokus pada keberadaan dan sumber sejarah kerajaan Kalingga.