Kurikulum Merdeka: Refleksi dari Pandangan Humanistik dan Progresif **

3
(231 votes)

Pendahuluan: Kurikulum Merdeka, sebagai wujud reformasi pendidikan di Indonesia, membawa angin segar dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini mengusung konsep pembelajaran yang berpusat pada siswa, menekankan pengembangan karakter, dan mendorong kreativitas. Dalam konteks ini, menarik untuk menelusuri pengaruh teori belajar humanistik dan progresif dalam pembentukan Kurikulum Merdeka. Pembahasan: Teori Belajar Humanistik dan Progresif dalam Kurikulum Merdeka: * Teori Belajar Humanistik: Teori ini menekankan pada potensi dan kebutuhan individu. Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada pengembangan karakter dan bakat siswa, selaras dengan prinsip humanistik yang menghargai keunikan setiap individu. * Teori Belajar Progresif: Teori ini menekankan pada pembelajaran aktif, pengalaman langsung, dan relevansi dengan kehidupan nyata. Kurikulum Merdeka, dengan penekanan pada pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif, serta integrasi dengan isu-isu terkini, merefleksikan prinsip progresif. Hubungan dengan Kebudayaan: Bentuk pendidikan di sebuah negara memang merupakan wujud dari kebudayaan. Kurikulum Merdeka, dengan penekanan pada nilai-nilai luhur bangsa dan budaya lokal, mencerminkan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa. Makna Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan: Sebagai seorang guru di SD, pembelajaran berwawasan kemasyarakatan memiliki makna yang sangat penting. Hal ini berarti: * Membangun kesadaran sosial: Membimbing siswa untuk memahami dan peduli terhadap lingkungan sekitar, serta berperan aktif dalam menyelesaikan masalah sosial. * Menerapkan nilai-nilai luhur: Menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang relevan dengan kehidupan bermasyarakat. * Membangun karakter: Membentuk siswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab, toleran, dan berintegritas. Kesimpulan: Kurikulum Merdeka merupakan hasil refleksi dari berbagai teori belajar, termasuk teori humanistik dan progresif. Kurikulum ini juga mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa dan mendorong pembelajaran berwawasan kemasyarakatan. Sebagai seorang guru, kita memiliki peran penting dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan penuh semangat dan dedikasi, sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Penutup:** Kurikulum Merdeka bukan hanya sekadar perubahan sistem pendidikan, tetapi juga sebuah transformasi yang berfokus pada pengembangan potensi dan karakter siswa. Dengan memahami nilai-nilai humanistik dan progresif yang terkandung di dalamnya, kita dapat memaksimalkan manfaat Kurikulum Merdeka untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.