Perjalanan Hidup: Dari Hobi Badminton ke Cita-cita Menjadi Doktor"\x0a\x0a2.
<br/ > <br/ >Dalam perjalanan hidup saya, hobi dan cita-cita telah memainkan peran penting dalam membentuk siapa saya sekarang ini. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman pribadi saya tentang bagaimana hobi badminton telah menjadi bagian integral dari kehidupan saya dan bagaimana cita-cita menjadi seorang dokter telah mendorong saya untuk terus maju. <br/ > <br/ >Saya pertama kali terlibat dengan badminton saat masih duduk di SD. Meskipun awalnya hanya sebagai cara untuk bersenang-senang, badminton segera menjadi lebih dari sekadar hobi. Melalui latihan dan pertandingan, saya belajar tentang kerjasama tim, strategi, dan ketekunan. Badminton tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan fisik saya, tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan sosial yang akan membantu saya di masa depan. <br/ > <br/ >Ketika mencapai tingkat MTS, minat saya terhadap badminton semakin meningkat. Saya mulai berkompetisi di tingkat regional dan bahkan meraih beberapa medali. Melalui pengalaman ini, saya belajar tentang pentingnya persaingan sehat dan bagaimana menghadapi kegagalan dengan kepala tegak. <br/ > <br/ >Namun, selain hobi badminton, ada juga cita-cita yang telah mendorong motivasi internal saya untuk sukses akademik. Sejak awal sekolah menengah atas (SMA), saya mulai menemukan minat yang kuat dalam bidang medis. Saya tertarik pada pengetahuan ilmu pengetahuan dan inovasi yang dapat dilakukan oleh para dokter untuk membantu orang lain. <br/ > <br/ >Melalui studi yang gigih dan bantuan dari guru-guru yang berdedikasi, saya berhasil mencapai cita-citaku untuk masuk ke perguruan tinggi dengan program studi kedokteran. Setiap langkah menuju tujuan ini adalah penuh tantangan dan pelajaran berharga. <br/ > <br/ >Dalam perjalanan hidup ini, baik