Perbandingan Pemerintahan Kertanegara dengan Raja-Raja Singasari Lainnya
Kertanegara, penguasa terakhir Singasari, sering kali diingat karena ambisinya yang besar dan pendekatan uniknya terhadap pemerintahan. Dibandingkan dengan para pendahulunya, pemerintahannya menandai sebuah keberangkatan yang signifikan, baik dalam hal kebijakan dalam negeri maupun luar negeri. Perbedaan mencolok ini, yang dibentuk oleh konteks sejarah dan kepribadian Kertanegara, menempatkannya sebagai sosok yang menarik dalam sejarah Jawa.
Ekspansionisme dan Politik Luar Negeri
Berbeda dengan raja-raja Singasari sebelumnya yang sebagian besar fokus pada konsolidasi wilayah Jawa, Kertanegara memiliki visi ekspansionis yang meluas hingga ke luar Jawa. Ia memahami ancaman yang ditimbulkan oleh kerajaan-kerajaan maritim yang sedang berkembang di Sumatera dan Semenanjung Malaya, dan secara proaktif berusaha untuk memperluas pengaruh Singasari. Ekspedisi militernya ke wilayah-wilayah ini, yang paling terkenal adalah Ekspedisi Pamalayu, menunjukkan perubahan yang jelas dari kebijakan luar negeri para pendahulunya yang lebih defensif.
Diplomasi dan Aliansi
Kertanegara adalah seorang diplomat yang cakap yang menyadari pentingnya aliansi dalam mencapai tujuan politiknya. Ia menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan tetangga, termasuk Champa dan Kamboja, yang mungkin dimotivasi oleh keinginan untuk membendung pengaruh Kekaisaran Mongol yang sedang berkembang. Pendekatan diplomatik ini, yang ditandai dengan pertukaran budaya dan politik, sangat kontras dengan pemerintahan raja-raja Singasari sebelumnya yang lebih mengandalkan kekuatan militer.
Tantangan Internal dan Ketegangan
Meskipun ambisius, pemerintahan Kertanegara tidak luput dari tantangan. Kebijakan ekspansionisnya menimbulkan tekanan besar pada sumber daya Singasari dan memicu kebencian di antara beberapa faksi di dalam negeri. Selain itu, fokusnya pada urusan luar negeri mungkin telah mengalihkan perhatiannya dari masalah-masalah domestik, yang menyebabkan ketidakstabilan politik. Sebaliknya, para pendahulunya menikmati masa pemerintahan yang relatif damai, yang memungkinkan mereka untuk fokus pada konsolidasi kekuasaan dan pengembangan ekonomi.
Warisan dan Kejatuhan
Pemerintahan Kertanegara, meskipun relatif singkat, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Jawa. Ambisinya, meskipun pada akhirnya menyebabkan kejatuhannya, meletakkan dasar bagi perluasan Majapahit di bawah Gajah Mada. Namun, ketidakmampuannya untuk menyeimbangkan ambisi luar negeri dengan stabilitas dalam negeri menjadi pelajaran bagi para penerusnya. Berbeda dengan warisan Kertanegara yang diwarnai oleh ekspansi dan intrik politik, raja-raja Singasari sebelumnya dikenang karena peran mereka dalam membangun fondasi kerajaan.
Kertanegara berdiri terpisah dari raja-raja Singasari lainnya karena pendekatannya yang berbeda terhadap pemerintahan. Visi ekspansionisnya, keterampilan diplomatiknya, dan tantangan yang ia hadapi membentuk lintasan pemerintahannya dan meninggalkan warisan yang kompleks. Sementara para pendahulunya meletakkan dasar bagi kebangkitan Singasari, Kertanegara mendorong kerajaan ke panggung regional, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Jawa.