Pentingnya Kriteria Inklusi dan Eksklusi dalam Penelitian Sampling dengan Partisipan
Penelitian sampling dengan partisipan adalah metode yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah. Namun, untuk memastikan validitas dan keandalan hasil penelitian, penting untuk memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas. Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh partisipan agar dapat menjadi bagian dari penelitian, sedangkan kriteria eksklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi agar partisipan tidak dapat menjadi bagian dari penelitian. Kriteria inklusi yang baik adalah partisipan yang kooperatif dan memiliki pengalaman kerja di ruang rawat inap minimal 1 tahun. Hal ini penting karena partisipan yang kooperatif akan lebih mampu memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, pengalaman kerja di ruang rawat inap minimal 1 tahun akan memberikan partisipan pemahaman yang baik tentang situasi dan kondisi di ruang rawat inap. Di sisi lain, kriteria eksklusi juga penting untuk memastikan bahwa partisipan yang tidak memenuhi kriteria tertentu tidak ikut dalam penelitian. Salah satu contoh kriteria eksklusi yang penting adalah partisipan yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik, meskipun tanpa gangguan berbicara dan/atau pendengaran. Hal ini penting karena partisipan yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik mungkin tidak dapat memberikan respons yang akurat atau tidak dapat memahami instruksi dengan baik. Dalam alur penelitian, persiapan adalah langkah awal yang penting. Persiapan meliputi pengurusan perizinan studi pendahuluan oleh wali dosen dan pembimbing, validasi surat studi pendahuluan oleh staf tata usaha, dan pemberian surat perizinan studi pendahuluan kepada RSUP. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan izin yang sah dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Dalam kesimpulan, kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian sampling dengan partisipan sangat penting untuk memastikan validitas dan keandalan hasil penelitian. Kriteria inklusi yang baik akan memastikan partisipan yang kooperatif dan berpengalaman, sedangkan kriteria eksklusi akan memastikan partisipan yang tidak memenuhi kriteria tertentu tidak ikut dalam penelitian. Persiapan yang baik juga penting dalam alur penelitian untuk memastikan penelitian dilakukan dengan izin yang sah.