Mengenal Keluarga Melalui Acara-Acara Tradisional
Keluarga adalah bagian integral dari kehidupan kita, dan kita sering kali mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan memahami mereka melalui acara-acara tradisional. Acara-acara ini tidak hanya membawa kita lebih dekat dengan keluarga kita, tetapi juga dengan keluarga sepupu dan kerabat jauh kita. Sebagai contoh, saya memiliki pengalaman yang sangat menyenangkan saat membantu keluarga sepupu saya dalam pernikahan mereka. Acara tersebut diadakan di lapangan kosong yang biasanya digunakan oleh keluarga dan tetangga saya untuk melaksanakan acara-acara seperti itu. Saya membantu menata dan memindahkan kayu tebal dan bundar berwarna coklat yang digunakan sebagai talenan untuk memotong daging. Setiap kali ada acara di samping rumah saya, saya selalu melihat alat-alat ini. Suasana ramai dan penuh dengan suara-suara orang yang berbincang-bincang dan suara ketika golok memotong bumbu seperti bawang dan wangi bumbu sereh yang familiar memenuhi acara tersebut. Saya juga membantu ibu-ibu membungkus jajan di acara tersebut, dan ketika waktunya makan, kami makan bersama-sama dengan ingka dan kertas minyak sebagai tempat nasi dan lauk pauk, ditemani dengan air mineral yang dibungkus dengan gelas plastik. Beberapa hari kemudian, ada banyak tamu yang berkunjung untuk medelokan. Selama acara tersebut, saya bertugas membuat dan menyajikan teh/kopi. Ada banyak jajan di meja, termasuk kopi, teh, kue lapis, onde-onde, sumping, dan lain-lain. Bibirku hanya berhenti mengunyah jika tamu datang. Di sana, saya juga diperkenalkan dengan keluarga lain dari sepupuku yang berasal dari tempat yang jauh. Acara lain yang saya kenali dengan baik adalah saat kami semua menuju ke rumah pengantin perempuan, yang terletak di negara tempat saya tinggal. Kami naik bus, dan tempat dudukku berada di sebelah tempat duduk adikku, di sebelah tempat duduk adikku ada jendela. Selama perjalanan, udaranya menjadi sejuk, dan perjalanan itu cukup jauh. Saya menyempatkan diri untuk melihat keluar jendela, dan melihat pemandangan gunung yang dilatar belakangi langit biru. Saya juga melihat rumah-rumah kecil yang bahkan tidak sebesar kuku jari manisku, dan rumah-rumah kecil itu ditutupi dengan kabut. Udara di sini rasanya sejuk, dan selama perjalanan, kami melewati banyak jalan berlobang yang membuat busnya melompat-lompat dan kelokan kelokan jalannya membuat tubuhku goyang kesana kemari. Orang-orang berkata sedikit lagi sampai, tetapi tidak. Di dalam mobil, aku bermain handphone, bermain-main bersama kedua adikku seperti berdiri di mobil dan meminta hospot ibuku untuk menonton youtube. Ketika mendekati tempat tujuan, ada banyak sekali pendagang pendagang, dan udaranya sekarang menjadi panas. Saya melihat sawah-sawah, dan begitu banyak lagi pengalaman yang saya dapatkan melalui acara-acara tradisional ini. Melalui acara-acara ini, saya tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengenal keluarga saya lebih baik, tetapi juga untuk mengenal keluarga sepupu dan kerabat jauh saya. Acara-acara ini membawa kita lebih dekat, dan memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan kenangan bersama-sama. Mereka adalah pengingat akan pentingnya keluarga dan hubungan yang kita miliki dengan mereka.