Identifikasi Senyawa Hidrokarbon dalam Pembuatan Gulali: Sebuah Penjelajahan Praktis ##
Pendahuluan: Pembuatan gulali merupakan proses kimia yang melibatkan pemanasan gula dan bahan-bahan lain hingga mencapai titik leleh. Proses ini melibatkan perubahan kimia yang kompleks, termasuk reaksi dehidrasi dan karamelisasi. Dalam praktikum ini, kami bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa hidrokarbon yang mungkin terbentuk selama proses pembuatan gulali. Metode: Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode pemanasan gula pasir hingga mencapai titik leleh. Selama proses pemanasan, kami mengamati perubahan warna dan bau yang terjadi. Setelah gulali terbentuk, kami melakukan uji nyala untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa hidrokarbon. Hasil dan Pembahasan: Selama proses pemanasan, gula pasir mengalami perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan, kemudian menjadi cokelat tua. Bau manis yang khas berubah menjadi bau karamel yang kuat. Perubahan warna dan bau ini menunjukkan adanya reaksi dehidrasi dan karamelisasi. Uji nyala pada gulali menunjukkan adanya nyala api yang berwarna kuning dan berasap. Hal ini menunjukkan adanya senyawa hidrokarbon dalam gulali. Senyawa hidrokarbon ini kemungkinan terbentuk akibat reaksi dehidrasi dan karamelisasi gula. Kesimpulan: Praktikum ini menunjukkan bahwa proses pembuatan gulali melibatkan reaksi kimia yang kompleks, termasuk reaksi dehidrasi dan karamelisasi. Reaksi ini menghasilkan senyawa hidrokarbon yang dapat diidentifikasi melalui uji nyala. Hasil ini menunjukkan bahwa pembuatan gulali merupakan proses kimia yang menarik dan dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat senyawa hidrokarbon. Refleksi: Melalui praktikum ini, kami memahami bahwa proses kimia yang sederhana seperti pembuatan gulali dapat melibatkan reaksi kimia yang kompleks dan menghasilkan senyawa yang menarik untuk dipelajari. Pengalaman ini juga mengajarkan kami pentingnya observasi dan analisis dalam memahami proses kimia.