Fungsi Dolmen pada Zaman Megalithikum
Pada zaman megalithikum, dolmen memiliki berbagai fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat pada saat itu. Dolmen merupakan struktur batu besar yang terdiri dari batu penopang yang ditempatkan secara vertikal dan batu penutup yang ditempatkan secara horizontal di atasnya. Fungsi dolmen ini sangat beragam dan memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan masyarakat pada zaman megalithikum. Salah satu fungsi utama dolmen pada zaman megalithikum adalah sebagai tugu peringatan. Dolmen sering kali ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dan mudah terlihat oleh masyarakat. Tugu peringatan ini digunakan untuk mengenang dan menghormati nenek moyang mereka yang telah meninggal. Dolmen menjadi simbol keberadaan nenek moyang dan merupakan tempat pemujaan roh nenek moyang. Selain sebagai tugu peringatan, dolmen juga memiliki fungsi sebagai tempat meletakkan sesaji. Sesaji merupakan persembahan makanan dan minuman yang diberikan kepada roh nenek moyang. Dolmen sering kali digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji ini, sebagai bentuk penghormatan dan penghormatan kepada nenek moyang mereka. Selanjutnya, dolmen juga berfungsi sebagai penanda kubur. Pada zaman megalithikum, dolmen sering kali ditempatkan di sekitar kuburan atau tempat pemakaman. Dolmen ini menjadi penanda yang jelas dan mudah dikenali untuk menandai lokasi kuburan. Penanda kubur ini juga memiliki fungsi sebagai penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Dalam kesimpulannya, dolmen memiliki berbagai fungsi penting pada zaman megalithikum. Fungsi dolmen sebagai tugu peringatan, tempat meletakkan sesaji, dan penanda kubur merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat pada saat itu. Dolmen menjadi simbol keberadaan nenek moyang dan merupakan tempat pemujaan roh nenek moyang. Selain itu, dolmen juga digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji dan sebagai penanda kubur. Fungsi-fungsi ini menunjukkan pentingnya dolmen dalam kehidupan masyarakat pada zaman megalithikum.