Perbandingan Skala Thurstone dan Skala Likert dalam Penelitian Kuesioner
Penelitian kuesioner adalah metode yang umum digunakan dalam berbagai bidang, termasuk psikologi, sosiologi, dan pemasaran. Salah satu aspek penting dari penelitian kuesioner adalah pengukuran sikap, yang seringkali dilakukan melalui penggunaan skala penilaian. Dua skala penilaian yang populer adalah Skala Thurstone dan Skala Likert. Meskipun kedua skala ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur sikap, mereka memiliki perbedaan dalam cara kerja, kelebihan dan kekurangan, dan cara interpretasi hasil.
Apa itu Skala Thurstone dan Skala Likert?
Skala Thurstone dan Skala Likert adalah dua metode yang sering digunakan dalam penelitian kuesioner untuk mengukur sikap responden. Skala Thurstone, juga dikenal sebagai metode penilaian sama, diciptakan oleh psikolog Louis Leon Thurstone. Metode ini melibatkan serangkaian pernyataan yang masing-masing diberi nilai berdasarkan sejauh mana pernyataan tersebut mewakili sikap tertentu. Sebaliknya, Skala Likert, yang dinamai menurut psikolog Rensis Likert, adalah metode penilaian yang meminta responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap serangkaian pernyataan.
Bagaimana cara kerja Skala Thurstone dan Skala Likert?
Skala Thurstone dan Skala Likert bekerja dengan cara yang sedikit berbeda. Dalam Skala Thurstone, responden diminta untuk menyetujui atau menolak serangkaian pernyataan. Setiap pernyataan diberi skor, dan skor total responden dihitung untuk menentukan sikap mereka. Dalam Skala Likert, responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan mereka, biasanya pada skala 1-5 atau 1-7, dengan pernyataan tertentu. Skor total kemudian dihitung untuk menentukan sikap responden.
Apa kelebihan dan kekurangan Skala Thurstone dan Skala Likert?
Skala Thurstone dan Skala Likert memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan Skala Thurstone adalah bahwa ia dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang sikap responden karena ia mempertimbangkan berbagai aspek sikap. Namun, metode ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak untuk mengembangkan dan menganalisis. Sebaliknya, Skala Likert lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dan dianalisis, tetapi mungkin tidak seakurat Skala Thurstone dalam mengukur sikap.
Kapan sebaiknya menggunakan Skala Thurstone dan Skala Likert?
Pilihan antara Skala Thurstone dan Skala Likert tergantung pada tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia. Jika peneliti memiliki waktu dan sumber daya yang cukup, dan tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang sangat rinci dan akurat tentang sikap responden, maka Skala Thurstone mungkin lebih sesuai. Namun, jika peneliti memiliki sumber daya yang terbatas dan tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang sikap responden, maka Skala Likert mungkin lebih sesuai.
Bagaimana cara menginterpretasikan hasil dari Skala Thurstone dan Skala Likert?
Interpretasi hasil dari Skala Thurstone dan Skala Likert melibatkan penghitungan skor total dan analisis data tersebut. Dalam Skala Thurstone, skor total dihitung dengan menjumlahkan skor untuk setiap pernyataan yang disetujui oleh responden. Dalam Skala Likert, skor total dihitung dengan menjumlahkan skor untuk setiap pernyataan berdasarkan tingkat persetujuan responden. Hasilnya kemudian dianalisis untuk menentukan sikap responden.
Secara keseluruhan, Skala Thurstone dan Skala Likert adalah alat yang berharga dalam penelitian kuesioner. Pilihan antara keduanya harus didasarkan pada tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia. Meskipun Skala Thurstone mungkin memberikan gambaran yang lebih akurat tentang sikap, ia membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk dikembangkan dan dianalisis. Sebaliknya, Skala Likert lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dan dianalisis, tetapi mungkin tidak seakurat Skala Thurstone. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing skala sebelum memilih yang mana yang akan digunakan dalam penelitian mereka.