Monyet, Semut, dan Buah Mangga **
Di tengah rimbunnya hutan, hiduplah seekor monyet bernama Mika yang terkenal dengan tingkahnya yang usil. Suatu hari, Mika sedang asyik bermain di pohon mangga yang tinggi menjulang. Matanya berbinar-binar melihat buah mangga yang menggantung ranum di dahan tertinggi. Mika ingin sekali mencicipi buah mangga itu, namun sayang, ia tak bisa meraihnya. Di bawah pohon mangga, sekelompok semut sedang sibuk mencari makan. Mika melihat mereka dan sebuah ide muncul di benaknya. Ia berteriak kepada semut-semut itu, "Hai, semut-semut kecil! Tolong ambilkan buah mangga itu untukku! Aku akan membagi buahnya dengan kalian." Semut-semut itu awalnya ragu, namun karena tergiur dengan tawaran Mika, mereka pun bersedia membantu. Dengan sigap, mereka bergotong royong memanjat pohon mangga dan menggigit tangkai buah mangga hingga jatuh ke tanah. Mika sangat gembira dan langsung melahap buah mangga itu dengan lahap. Setelah kenyang, Mika lupa dengan janjinya kepada semut-semut. Ia berlalu begitu saja tanpa memberikan sepotong pun buah mangga kepada mereka. Semut-semut itu kecewa dan sedih. Mereka berjanji untuk tidak akan pernah membantu Mika lagi. Sejak saat itu, Mika selalu kesulitan mendapatkan buah mangga. Ia harus memanjat sendiri dan seringkali gagal. Mika akhirnya menyadari kesalahannya dan menyesali perbuatannya. Ia belajar bahwa kejujuran dan kesetiaan adalah hal yang penting dalam hidup. Pesan Moral:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa penting untuk menepati janji dan bersikap adil kepada orang lain. Janganlah kita memanfaatkan kebaikan orang lain untuk keuntungan pribadi kita sendiri.