Menggali Motivasi di Era Digital: Memahami Peran "Need for Achievement" dalam Pendidikan Daring di Indonesia **
Pendidikan daring di Indonesia telah menjadi realitas baru, namun tantangannya tak sedikit. Data menunjukkan bahwa 92% siswa mengalami kesulitan dalam belajar daring. Untuk memahami fenomena ini, kita dapat menelisiknya melalui lensa "need for achievement" (nAch) dari teori motivasi Mc Clelland. nAch adalah dorongan internal untuk mencapai sesuatu, unggul, dan mengatasi tantangan. Individu dengan nAch tinggi cenderung mencari tugas yang menantang, ingin melakukan yang terbaik, dan merasa puas dengan keberhasilan. Dalam konteks pendidikan daring, nAch dapat menjadi kunci untuk memahami motivasi dan kinerja mahasiswa. Tantangan pendidikan daring yang dihadapi siswa Indonesia, seperti kurangnya interaksi sosial, struktur dan panduan yang jelas, serta akses teknologi yang terbatas, dapat menghambat nAch mereka. Kurangnya interaksi langsung dengan dosen dan teman sekelas dapat mengurangi motivasi dan rasa pencapaian. Begitu pula, kurangnya struktur dan panduan dapat membuat siswa kesulitan mengatur waktu belajar dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Kesenjangan digital juga menjadi penghambat bagi siswa yang tidak memiliki akses teknologi yang memadai. Untuk mengatasi tantangan ini, penerapan konsep nAch dalam pendidikan daring menjadi penting. Dosen dapat menciptakan tugas dan kegiatan belajar yang menantang dan menarik, seperti proyek kelompok daring, presentasi online, atau studi kasus yang kompleks. Memberikan umpan balik yang konstruktif, baik secara tertulis maupun lisan, juga penting untuk membantu siswa memahami kemajuan dan area yang perlu ditingkatkan. Membangun komunitas belajar melalui forum diskusi daring, grup belajar online, atau kegiatan virtual lainnya dapat memfasilitasi interaksi sosial dan meningkatkan motivasi siswa. Dosen juga perlu mempertimbangkan gaya belajar dan kebutuhan individual siswa dalam merancang metode pembelajaran daring. Dengan memahami konsep nAch dan menerapkannya dalam pendidikan daring, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan memotivasi siswa untuk mencapai potensi mereka di era digital. Penutup:** Memahami "need for achievement" dalam konteks pendidikan daring di Indonesia membuka peluang untuk menciptakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan memotivasi. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang menantang, mendukung, dan inklusif, kita dapat membantu siswa mencapai potensi mereka dan meraih kesuksesan di era digital.