Pendekatan Integratif dalam Mengukur Efektivitas Organisasi
Pendekatan integratif adalah pendekatan yang digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi dengan menggunakan banyak kriteria. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya yang mencoba mengukur efektivitas organisasi dengan menggunakan kriteria tunggal. Dalam pendekatan integratif, organisasi dianggap melaksanakan berbagai jenis kegiatan dan menghasilkan bermacam-macam output. Oleh karena itu, pengukuran efektivitas organisasi lebih tepat dilakukan dengan menggunakan banyak kriteria. Pendekatan integratif tidak secara langsung mengukur efektivitas organisasi. Sebaliknya, pendekatan ini lebih merupakan alat untuk mendapatkan gambaran mengenai bentuk atau profil organisasi. Dengan menggunakan banyak kriteria, pendekatan integratif dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang kinerja organisasi. Hal ini memungkinkan manajer dan pemangku kepentingan untuk memahami dengan lebih baik kekuatan dan kelemahan organisasi serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dalam pendekatan integratif, beberapa kriteria yang umum digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi antara lain kualitas produk atau layanan, kepuasan pelanggan, produktivitas, keberlanjutan, dan kepuasan karyawan. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, pendekatan integratif dapat memberikan pandangan yang lebih holistik tentang kinerja organisasi. Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan integratif bukanlah satu-satunya pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi. Pendekatan lain seperti pendekatan berbasis kinerja atau pendekatan berbasis tujuan juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja organisasi. Oleh karena itu, penting bagi manajer dan pemangku kepentingan untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Dalam kesimpulan, pendekatan integratif adalah pendekatan yang digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi dengan menggunakan banyak kriteria. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja organisasi dan membantu manajer dan pemangku kepentingan untuk memahami kekuatan dan kelemahan organisasi serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Namun, pendekatan integratif bukanlah satu-satunya pendekatan yang dapat digunakan dan penting bagi manajer dan pemangku kepentingan untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi.