Perhitungan Panjang Tembaga pada Suhu yang Berbed
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perhitungan panjang tembaga pada suhu yang berbeda. Khususnya, kita akan melihat bagaimana panjang tembaga pada suhu awal 27°C dapat berubah menjadi panjang tembaga pada suhu 77°C. Ketika suhu suatu benda berubah, panjang benda tersebut juga akan berubah. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam jarak antar atom atau molekul di dalam benda. Pada suhu yang lebih tinggi, atom atau molekul akan memiliki energi kinetik yang lebih tinggi, sehingga jarak antar mereka akan lebih besar. Untuk menghitung perubahan panjang tembaga pada suhu yang berbeda, kita dapat menggunakan koefisien ekspansi termal tembaga. Koefisien ekspansi termal tembaga adalah angka yang menunjukkan seberapa besar perubahan panjang tembaga per satuan panjang awal ketika suhu berubah satu derajat Celsius. Dalam kasus ini, kita diberikan panjang tembaga awal sepanjang 50 cm pada suhu 27°C. Kita juga diberikan koefisien ekspansi termal tembaga sebesar 1,8 x 10-5 1/°C. Dengan menggunakan rumus perubahan panjang tembaga: \(\Delta L = L_0 \cdot \alpha \cdot \Delta T\) di mana \(\Delta L\) adalah perubahan panjang tembaga, \(L_0\) adalah panjang tembaga awal, \(\alpha\) adalah koefisien ekspansi termal tembaga, dan \(\Delta T\) adalah perubahan suhu. Dalam kasus ini, \(\Delta T\) adalah 77°C - 27°C = 50°C. Dengan menggantikan nilai-nilai yang diberikan ke dalam rumus, kita dapat menghitung perubahan panjang tembaga: \(\Delta L = 50 \mathrm{~cm} \cdot 1,8 \times 10^{-5} \mathrm{~1/°C} \cdot 50°C\) \(\Delta L = 0,09 \mathrm{~cm}\) Jadi, panjang tembaga pada suhu 77°C adalah 50 cm + 0,09 cm = 50,09 cm. Dalam artikel ini, kita telah melihat bagaimana panjang tembaga pada suhu awal 27°C dapat berubah menjadi panjang tembaga pada suhu 77°C. Perubahan panjang tembaga dapat dihitung menggunakan koefisien ekspansi termal tembaga.