Perumpamaan Hukum Kantong Kresek
Dalam sebuah kelas, Bu guru bertanya kepada siswa-siswinya, "Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegak hukum di negeri kita?" Pertanyaan ini membuat siswa-siswa berpikir keras untuk mencari jawaban yang tepat. Tiba-tiba, Bu guru mengajukan pertanyaan lain, "Kenapa disebut hukum kantong kresek?" Pertanyaan ini membuat siswa-siswa semakin penasaran dan berusaha mencari jawabannya. Tidak lama kemudian, seorang anak dengan percaya diri menjawab, "Hukum kantong kresek, Bu." Siswa ini menjelaskan bahwa hukum di negara kita hanya bisa menyelesaikan kasus-kasus kecil, seperti kasus-kasus yang bisa dimasukkan ke dalam kantong kresek. Namun, ketika menghadapi kasus-kasus besar, hukum kita tidak pernah mampu menyelesaikannya. Bu guru pun tersenyum mendengar jawaban anak tersebut. Perumpamaan hukum kantong kresek ini menggambarkan betapa terbatasnya kemampuan hukum di negara kita dalam menangani kasus-kasus yang kompleks dan besar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana hukum kita hanya mampu menyelesaikan kasus-kasus kecil, seperti pencurian kecil atau pelanggaran lalu lintas. Namun, ketika menghadapi kasus-kasus besar seperti korupsi atau kejahatan terorganisir, hukum kita sering kali gagal memberikan keadilan yang seharusnya. Perumpamaan hukum kantong kresek ini mengingatkan kita bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki sistem hukum di negara kita. Kita perlu memperkuat hukum kita agar mampu menangani kasus-kasus yang lebih kompleks dan memberikan keadilan kepada semua orang. Dengan adanya perumpamaan ini, diharapkan kita semua dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh penegak hukum di negara kita. Kita perlu terus mendorong perubahan dan reformasi dalam sistem hukum agar dapat memberikan keadilan yang lebih baik bagi masyarakat. Dalam menghadapi permasalahan hukum, kita tidak boleh hanya mengandalkan hukum kantong kresek. Kita perlu memperkuat hukum kita agar mampu menyelesaikan kasus-kasus besar dan memberikan keadilan yang seharusnya.