Teknik Sampling dan Tahapan Pengambilan Sampel dalam Penelitian Konsumsi Masyarakat di Provinsi
Dalam penelitian tentang pola konsumsi masyarakat di sebuah provinsi, seorang mahasiswa menggunakan teknik sampling secara probabilitas untuk mengumpulkan data. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan teknik sampling yang digunakan oleh mahasiswa tersebut, tahapan pengambilan sampel, dan total sampel rumah tangga yang diambil. a. Teknik Sampling yang Digunakan Mahasiswa tersebut menggunakan teknik sampling secara mengerucut, yang dimulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Dalam tingkat kabupaten, mahasiswa tersebut mengambil sampel dari 3 kabupaten yang dipilih secara acak. Selanjutnya, dalam tingkat kecamatan, mahasiswa tersebut mengambil sampel dari 2 kecamatan yang dipilih secara acak dari setiap kabupaten yang telah dipilih sebelumnya. Terakhir, dalam tingkat desa, mahasiswa tersebut mengambil sampel dari 2 desa yang dipilih secara acak dari setiap kecamatan yang telah dipilih sebelumnya. Dengan menggunakan teknik sampling ini, mahasiswa tersebut dapat memperoleh sampel yang representatif dari populasi yang diteliti. b. Tahapan Pengambilan Sampel Tahapan pengambilan sampel dilakukan secara berurutan, dimulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Pertama, mahasiswa tersebut melakukan penarikan sampel dari 3 kabupaten yang telah dipilih secara acak. Setelah itu, mahasiswa tersebut melanjutkan dengan mengambil sampel dari 2 kecamatan yang dipilih secara acak dari setiap kabupaten yang telah dipilih sebelumnya. Terakhir, mahasiswa tersebut mengambil sampel dari 2 desa yang dipilih secara acak dari setiap kecamatan yang telah dipilih sebelumnya. Dengan melakukan tahapan pengambilan sampel ini, mahasiswa tersebut dapat memastikan bahwa sampel yang diambil mewakili berbagai tingkatan geografis dalam provinsi yang diteliti. c. Total Sampel Rumah Tangga yang Diambil Dalam penelitiannya, mahasiswa tersebut mengambil 20 rumah tangga dari setiap desa yang telah dipilih. Dengan mengambil sampel dari 2 desa dari setiap kecamatan, dan 2 kecamatan dari setiap kabupaten, maka total sampel rumah tangga yang diambil adalah 80 rumah tangga. Dengan jumlah sampel yang cukup besar, mahasiswa tersebut dapat mengumpulkan data yang representatif tentang pola konsumsi masyarakat di provinsi tersebut. Dalam penelitian tentang pola konsumsi masyarakat di provinsi, teknik sampling yang digunakan oleh mahasiswa tersebut adalah teknik sampling secara mengerucut. Mahasiswa tersebut melakukan tahapan pengambilan sampel dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa, dengan mengambil 3 kabupaten, 2 kecamatan dari setiap kabupaten, 2 desa dari setiap kecamatan, dan 20 rumah tangga dari setiap desa. Dengan menggunakan teknik sampling ini, mahasiswa tersebut dapat memperoleh data yang representatif tentang pola konsumsi masyarakat di provinsi tersebut.