Petualangan Si Pensil Kecil **
** Aku terlahir di sebuah pabrik besar, di antara ribuan saudara kandungku. Kami semua terbuat dari kayu dan grafit, siap untuk memulai petualangan kami sendiri. Aku, si pensil kecil, tak sabar untuk merasakan dunia di luar pabrik. Suatu hari, sebuah tangan besar mengambilku dari rak. Aku merasa sedikit takut, tapi juga penasaran. Tangan itu membawaku ke sebuah ruangan yang penuh dengan buku dan kertas. Di sana, seorang anak laki-laki sedang duduk, matanya berbinar-binar. "Ini pensil baruku!" teriaknya gembira. Anak laki-laki itu memegangku dengan erat dan mulai menggoreskan ujungku ke kertas. Aku merasakan sensasi baru, seperti aliran energi yang mengalir dariku ke kertas. Aku menggambar garis-garis, lingkaran, dan bentuk-bentuk lain. Anak laki-laki itu tertawa dan berkata, "Kamu pensil yang hebat!" Hari demi hari, aku menemani anak laki-laki itu dalam petualangannya. Kami menggambar rumah, pohon, dan hewan. Kami menulis cerita dan puisi. Aku merasa sangat berguna, seperti bagian penting dari dunia anak laki-laki itu. Suatu hari, ujungku mulai pendek. Aku merasa sedikit sedih, tapi anak laki-laki itu tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan mengasahmu." Dia mengambil pengasah pensil dan dengan hati-hati mengasah ujungku. Aku merasa segar kembali, siap untuk melanjutkan petualangan kami. Aku tahu, suatu hari nanti, aku akan habis terpakai. Tapi aku tidak akan pernah melupakan petualangan yang telah kami lalui bersama. Aku akan selalu menjadi bagian dari cerita anak laki-laki itu, sebuah pensil kecil yang penuh dengan kenangan.