Pemanfaatan Bioteknologi dalam Bidang Energi Terbarukan
Infografis di atas menunjukkan beberapa produk bioteknologi yang digunakan dalam bidang energi terbarukan. Dalam infografis tersebut, terdapat beberapa pernyataan yang perlu diperiksa kebenarannya. 1. Bioetanol dan biogas merupakan bahan bakar terbarukan yang diproduksi dengan cara fermentasi. (v) 2. Bioetanol memanfaatkan bahan baku berupa umbi-umbian untuk diubah menjadi bahan bakar. (v) 3. Biodiesel merupakan sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. (x) 4. Biogas merupakan bahan bakar yang dibuat dengan proses fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan limbah sampah. (v) 5. Bioetanol harus melalui proses destilasi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar. (v) Berdasarkan infografis tersebut, terdapat perbedaan antara bioetanol, biodiesel, dan biogas. Bioetanol dan biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan yang diproduksi melalui proses fermentasi. Namun, bioetanol menggunakan bahan baku berupa umbi-umbian, sedangkan biodiesel menggunakan bahan baku berupa minyak nabati. Keduanya memiliki kegunaan yang sama, yaitu sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Sementara itu, biogas merupakan bahan bakar terbarukan yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan limbah sampah. Biogas dapat digunakan untuk memasok energi listrik, memasak, dan pemanasan. Dengan demikian, biogas memiliki kegunaan yang berbeda dengan bioetanol dan biodiesel. Dalam kesimpulannya, bioetanol, biodiesel, dan biogas merupakan produk bioteknologi yang digunakan dalam bidang energi terbarukan. Meskipun bioetanol dan biodiesel memiliki kegunaan yang sama sebagai bahan bakar alternatif, biogas memiliki kegunaan yang berbeda sebagai sumber energi untuk listrik, memasak, dan pemanasan. Penggunaan produk-produk bioteknologi ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.