Perjuangan Gome Mbiebing Murise
Pendahuluan: Gome Mbiebing Murise adalah seorang siswa SMA 15 Kuto Pariaman yang seringkali terlibat dalam tawuran di sekolahnya. Dia memiliki teman bernama Jodang yang selalu mencoba untuk menghindari tawuran. Bagian 1: Gome Mbiebing Murise seringkali mengajak temannya, Jodang, untuk ikut dalam tawuran di sekolah mereka. Meskipun Jodang tahu bahwa tawuran tidak akan membawa kebaikan bagi mereka, Gome Mbiebing Murise tetap memaksa Jodang untuk terlibat. Mereka seringkali terlibat dalam pertengkaran dengan siswa dari sekolah lain, menciptakan suasana yang tidak kondusif di sekolah. Bagian 2: Namun, Jodang selalu berusaha untuk menghindari tawuran dan mengingatkan Gome Mbiebing Murise untuk tidak terlibat dalam kekerasan. Dia selalu mencoba untuk membujuk Gome Mbiebing Murise dengan berbagai argumen yang masuk akal. Jodang mengatakan bahwa tawuran hanya akan merugikan mereka dan tidak akan membawa manfaat apa pun. Dia juga mengingatkan Gome Mbiebing Murise tentang konsekuensi hukum yang bisa mereka hadapi jika terlibat dalam kekerasan. Bagian 3: Setiap minggu sebelum tawuran, Jodang mencoba untuk mengajak Gome Mbiebing Murise untuk melakukan kegiatan positif di luar sekolah. Mereka pergi ke taman, bermain sepak bola, atau hanya duduk-duduk di pantai. Jodang berharap bahwa dengan mengalihkan perhatian Gome Mbiebing Murise ke kegiatan positif, dia bisa mengubah pikirannya tentang tawuran dan menghindari kekerasan. Kesimpulan: Meskipun Gome Mbiebing Murise sering terlibat dalam tawuran, Jodang selalu berusaha untuk menghindari kekerasan dan mengajaknya untuk melakukan kegiatan positif. Jodang adalah contoh nyata bahwa kebaikan dan perdamaian selalu lebih baik daripada kekerasan. Semoga Gome Mbiebing Murise dapat belajar dari Jodang dan mengubah perilakunya untuk menjadi lebih baik di masa depan.