Perjalanan Hidup dan Kontribusi Surastri Karma Trimurti dalam Gerakan Kemerdekaan Indonesi
Surastri Karma Trimurti lahir pada tanggal 11 Mei 1912 di desa Sawahan Boyolali Surakarta. Pada tahun 1938, ia menikah dengan Muhammad Ibnu Sayuti atau Sayuti Melik yang dikenal sebagai pengetik naskah Proklamasi. Namun, karena perbedaan ideologi, mereka bercerai. Sayuti Melik menjadi anggota DPR dari Golkar, sementara Trimurti melanjutkan aktivitasnya di bidang politik dan jurnalistik. Sulastri Karma Trimurti adalah wartawan, penulis, dan guru bahasa Indonesia yang ikut berjuang dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pertama di Indonesia dari tahun 1947-1948 di bawah perdana menteri Indonesia Amir Sjarifudin. Trimurti aktif dalam gerakan kemerdekaan Indonesia sejak tahun 1930 dan bergabung dalam Partai Indonesia atau Partindo pada tahun 1933. Karirnya dimulai sebagai guru sekolah dasar setelah meninggalkan Tweede Indlandsche School. Ia mengajar di sekolah-sekolah dasar di Bandung, Surakarta, dan Banyumas pada 1930-an. Pada tahun 1936, ia ditangkap oleh pemerintahan Belanda karena mendistribusikan antikolonial leaflet dan dipenjara selama kurang lebih 9 bulan di penjara Bulu Semarang. Pada tahun 1950, Surasri Karma Trimurti ikut mendirikan organisasi perempuan Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Gerwani. Namun, pada tahun 1965, ia meninggalkan organisasi tersebut dan kembali ke perguruan tinggi ketika berusia 41 tahun. Meskipun ditawari menjadi menteri sosial pada tahun 1959, Trimurti menolak tawaran tersebut karena sedang menyelesaikan gelar sarjananya. Trimurti meninggal pada 20 Mei 2008 di usia 96 tahun akibat pecahnya pembuluh darah, hemoglobin rendah, dan tekanan darah tinggi.