Perkembangan Teori Bilangan dan Penggunaan Sistem Numerasi
Teori bilangan adalah salah satu cabang dalam matematika yang mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dipahami oleh kalangan awam. Namun, sejarah penggunaan teori bilangan belum diketahui secara pasti karena konsepnya muncul sebelum adanya pencatatan sejarah. Pada awalnya, bilangan hanya digunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam perkembangannya, manusia mulai menyimbolikannya dengan gambar dan huruf tertentu. Serangkaian simbol tersebut kemudian disebut dengan sistem numerasi. Perkembangan kemampuan dalam teori bilangan berbeda-beda antar bangsa. Konsep bilangan suatu bangsa seringkali merupakan hasil adopsi dan adaptasi, sehingga perkembangannya bergantung pada kemajuan peradaban bangsa dan interaksi dengan bangsa lain. Salah satu bangsa yang memiliki sistem numerasi yang terkenal adalah bangsa Babilonia. Mereka menggunakan sistem bilangan basis 60 atau sistem bilangan seksagesimal yang dicampur dengan basis 10. Dari sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, dan 360 derajat dalam putaran lingkaran penuh. Sistem bilangan ini sudah mengenal konsep tempat dan mulai digunakan sekitar tahun 200 SM, namun belum mengenal angka nol. Kemudian, sekitar abad ke-2 SM, bangsa Babilonia mulai mengenal angka nol yang dilambangkan dengan spasi. Seiring dengan perkembangan zaman, teori bilangan juga semakin berkembang. Selain bilangan rasional yang sudah kita pelajari, ada juga bilangan irasional. Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan sederhana. Contoh bilangan irasional yang terkenal adalah √2, π, dan e. Bilangan irasional memiliki sifat unik dan seringkali muncul dalam berbagai konteks matematika. Dalam interaksi antara guru dan orang tua peserta didik, orang tua dapat menanggapi catatan dari guru mengenai perkembangan anak mereka. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan dukungan yang diperlukan baik di sekolah maupun di rumah. Dalam tabel berikut, dapat dilihat contoh interaksi antara guru dan orang tua serta tanggapan yang diberikan: \begin{tabular}{|l|l|l|l|l|} \hline Nilai & Catatan Guru & Tindakan Guru & Tanggapan Orang Tua & Tindakan Orang Tua \\ \hline & & & & \\ \hline \end{tabular} Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, diharapkan anak dapat mendapatkan pendidikan yang optimal dan berkembang dengan baik dalam berbagai aspek kehidupan.