Pertemuan Puncak Malta: Titik Balik dalam Sejarah Perang Dingin **
Pertemuan Puncak Malta pada Desember 1989 menandai titik balik penting dalam sejarah Perang Dingin. Pertemuan dua hari antara Presiden Amerika Serikat George Bush dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev menghasilkan deklarasi bersama yang menandakan berakhirnya era konfrontasi global. Kedua pemimpin negara adidaya sepakat untuk mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa, sebuah langkah signifikan menuju pengurangan ketegangan militer. Gorbachev menegaskan bahwa Uni Soviet tidak akan pernah memulai perang terbuka dengan Amerika Serikat, sementara Bush menyatakan bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk mencapai perdamaian jangka panjang. Pertemuan Puncak Malta dianggap sebagai momen penting karena menandai perubahan signifikan dalam hubungan AS-Soviet. Setelah bertahun-tahun permusuhan dan ketidakpercayaan, kedua negara menunjukkan keinginan untuk berdialog dan bekerja sama untuk masa depan yang lebih damai. Meskipun masih terdapat perbedaan dalam kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan armada laut, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan pada bulan Juni 1990. Pertemuan Puncak Malta membuka jalan bagi era baru kerjasama internasional dan menandai berakhirnya Perang Dingin yang telah mewarnai dunia selama hampir setengah abad. Wawasan:** Pertemuan Puncak Malta menunjukkan bahwa dialog dan kerjasama dapat mengatasi perselisihan dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih damai. Ini adalah bukti bahwa bahkan dalam situasi yang paling tegang, komunikasi dan kompromi dapat menghasilkan hasil positif.