Peran Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat dalam Penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit
Sunan Gresik, yang juga dikenal sebagai Sunan Ampel, adalah salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Kerajaan Majapahit. Raja Kerajaan Majapahit memberikan sambutan yang hangat terhadap dakwah yang dibawa oleh Sunan Gresik. Sunan Gresik berhasil memperoleh dukungan dan pengakuan dari raja, yang memungkinkannya untuk membangun pesantren di daerah Gresik. Raden Rahmat, nama asli Sunan Ampel, diberi gelar Sunan Ampel karena kebijaksanaan dan kearifan yang ia tunjukkan dalam menyebarkan ajaran Islam. Gelar "Ampel" sendiri berasal dari kata "ampel" yang berarti "pohon mangga" dalam bahasa Jawa. Gelar ini menggambarkan kebesaran hati dan kebaikan yang dimiliki oleh Sunan Ampel. Selain Sunan Gresik, Sunan Bonang juga memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit. Salah satu kontribusi terbesar Sunan Bonang adalah mengubah isi ritual pancamakara yang sebelumnya bernilai ajaran Hindu-Buddha menjadi bernilai ajaran Islam. Dengan cara ini, Sunan Bonang berhasil menggabungkan budaya lokal dengan ajaran Islam, sehingga memudahkan masyarakat untuk menerima agama baru tersebut. Sunan Drajat, yang menggunakan konsep dakwah bil-hikmah, juga berperan penting dalam penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit. Konsep dakwah bil-hikmah yang digunakan oleh Sunan Drajat adalah mengajak masyarakat untuk memahami ajaran Islam dengan cara yang bijaksana dan penuh hikmah. Sikap teladan yang dapat diambil dari Sunan Drajat adalah kesabaran dan ketekunan dalam menyebarkan ajaran Islam, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Dengan peran yang mereka mainkan, Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat berhasil menyebarkan agama Islam di Kerajaan Majapahit. Mereka memberikan kontribusi yang besar dalam mengubah budaya dan kehidupan masyarakat Majapahit, serta membantu memperkuat dan memperluas pengaruh Islam di wilayah tersebut.