Ria, Sang Penyelamat yang Tak Terduga **
** Sore itu, suasana di teater JKT48 terasa mencekam. Ria, adik dari Shani, Gracia, dan Feni, terjatuh saat menemani ketiga kakaknya berlatih. Kepalanya, tangan, dan kakinya berdarah. Shani, Gracia, dan Feni panik. Mereka langsung memanggil bodyguard untuk membawa Ria ke rumah sakit terdekat. Keesokan harinya, Ria sudah diperbolehkan pulang. Meskipun masih dalam keadaan cedera, Ria tetap ingin menemani ketiga kakaknya berlatih. Kali ini, dua bodyguard dikerahkan untuk mengawasi Ria atas perintah Shani. Saat jam makan siang tiba, Shani memanggil Ria untuk makan bersama. Namun, sebelum beranjak, Ria memerintahkan salah satu bodyguard untuk mengambil obat betadine dari dasbor mobil. Ria ingin mengobati luka Shani yang terkena tembok saat latihan. Dengan lembut, Ria mengoleskan betadine ke luka Shani. Sambil mengobati, Ria sedikit memarahi Shani karena tidak hati-hati. Gracia dan Feni hanya bisa terdiam. Mereka takut ikut dimarahi oleh Ria. Melody, General Manager JKT48, yang menyaksikan kejadian itu, tercengang. Ia tak menyangka tiga senior dari generasi ketiga, yang terkenal dengan sikap dinginnya, bisa begitu takut pada Ria. Ria, sang adik yang penuh kasih sayang, ternyata memiliki sisi tegas yang tak terduga. Ia tak segan untuk menegur kakaknya, bahkan di depan para senior. Kejadian ini menunjukkan bahwa Ria bukan hanya adik yang penyayang, tetapi juga seorang pelindung yang kuat bagi keluarganya.