Definisi al-Qur'an dalam Perspektif Ulam
Dalam perspektif ulama, terdapat dua pendapat mengenai definisi al-Qur'an secara istilah. Pendapat pertama menyatakan bahwa al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui wahyu, menggunakan bahasa Arab. Pendapat kedua, di sisi lain, menegaskan bahwa al-Qur'an adalah mu'jizat terbesar Nabi Muhammad Saw., yang dijaga kemurniannya sampai hari akhir, disampaikan oleh malaikat Jibril, mudah dipahami oleh umat Islam, dan dinukil secara mutawatir. Pendapat pertama menganggap al-Qur'an sebagai kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui wahyu. Dalam pandangan ini, al-Qur'an dianggap sebagai wahyu ilahi yang diungkapkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia. Wahyu ini disampaikan dalam bahasa Arab, sehingga umat Islam di seluruh dunia dapat memahaminya dengan mudah. Dalam pandangan ini, al-Qur'an juga dianggap sebagai kitab suci yang harus dihormati dan diikuti oleh umat Islam. Pendapat kedua, di sisi lain, menekankan bahwa al-Qur'an adalah mu'jizat terbesar Nabi Muhammad Saw. Mu'jizat ini adalah bukti kebenaran dan keunggulan Nabi Muhammad Saw. sebagai nabi terakhir yang diutus oleh Allah Swt. Mu'jizat ini juga menegaskan bahwa al-Qur'an adalah wahyu yang dijaga kemurniannya sampai hari akhir. Dalam pandangan ini, al-Qur'an dianggap sebagai mukjizat yang tidak dapat ditiru oleh manusia dan merupakan bukti kebenaran Islam. Selain itu, pendapat kedua juga menyatakan bahwa al-Qur'an disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. Malaikat Jibril bertindak sebagai perantara antara Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. dalam menyampaikan wahyu-wahyu ilahi. Dalam pandangan ini, malaikat Jibril dianggap sebagai utusan Allah Swt. yang membawa wahyu-wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad Saw. Pendapat kedua juga menekankan bahwa al-Qur'an mudah dipahami oleh umat Islam. Meskipun menggunakan bahasa Arab, al-Qur'an dianggap memiliki kejelasan dan keindahan bahasa yang membuatnya mudah dipahami oleh umat Islam. Dalam pandangan ini, al-Qur'an dianggap sebagai petunjuk hidup yang memberikan pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka. Terakhir, pendapat kedua juga menyatakan bahwa al-Qur'an dinukil secara mutawatir. Artinya, al-Qur'an telah disampaikan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi, sehingga keasliannya tidak diragukan lagi. Dalam pandangan ini, al-Qur'an dianggap sebagai sumber hukum dan ajaran Islam yang dapat diandalkan. Secara keseluruhan, kedua pendapat tersebut memberikan pemahaman yang komprehensif tentang definisi al-Qur'an dalam perspektif ulama. Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., dengan menggunakan bahasa Arab. Selain itu, al-Qur'an juga dianggap sebagai mu'jizat terbesar Nabi Muhammad Saw., yang dijaga kemurniannya sampai hari akhir, disampaikan oleh malaikat Jibril, mudah dipahami oleh umat Islam, dan dinukil secara mutawatir.