Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh bagi Siswa dengan Keterbatasan Ekonomi
Pembelajaran jarak jauh telah menjadi solusi sementara dalam menghadapi pandemi virus yang melanda wilayah kami. Namun, bagi siswa dengan keterbatasan ekonomi, tantangan yang dihadapi dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh sangatlah besar. Sejak pembelajaran jarak jauh diberlakukan, siswa-siswa seperti saya harus berjuang keras untuk membeli kuota internet dan gadget yang diperlukan. Bagi kami yang memiliki keterbatasan ekonomi, membeli kuota dan gadget bukanlah hal yang mudah. Terkadang, kami harus meminta bantuan kepada orang tua atau bahkan mencari cara lain untuk mendapatkan akses internet. Tidak hanya itu, kualitas gadget yang kami miliki juga menjadi kendala. Saya masih menggunakan handphone yang sudah usang, sehingga seringkali tidak dapat mengikuti video pembelajaran dengan baik. Hal ini membuat saya merasa tertinggal dan sulit memahami materi yang diajarkan. Dalam upaya untuk tetap mengikuti pembelajaran, saya mencoba mencari bantuan dari teman sekelas yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik. Namun, sayangnya, saya mengalami penolakan dan merasa diusir oleh teman tersebut. Hal ini membuat saya merasa sedih dan terpukul. Beruntung, setelah satu minggu, kantor desa menyediakan laptop dan wifi gratis bagi siswa yang membutuhkannya. Hal ini memberikan harapan baru bagi saya dan teman-teman sekelas yang memiliki keterbatasan ekonomi. Kami dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik dan bertemu di kantor desa untuk belajar bersama. Meskipun dalam kondisi yang sulit, kami tetap semangat dan berusaha untuk tidak tertinggal dalam pembelajaran. Kami menyadari bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Kami berharap bahwa situasi ini segera berakhir dan kami dapat kembali ke sekolah dengan normal. Dalam menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh, siswa dengan keterbatasan ekonomi perlu mendapatkan perhatian dan dukungan yang lebih. Diperlukan upaya dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua siswa dapat mengakses pendidikan dengan adil dan merata, tanpa terkecuali.