Kronologi Peralihan Kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru
1. Peristiwa G 30 S/PKI (30 September 1965) - Penyergapan dan pembunuhan enam jenderal oleh anggota PKI yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung - Reaksi keras dari pemerintah dan masyarakat terhadap PKI - Pemberontakan anggota PKI di berbagai daerah 2. Dekrit Presiden (11 Maret 1966) - Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang memberikan kekuasaan ekstra konstitusional kepada dirinya sendiri - Dekrit ini memicu ketidakstabilan politik dan ketegangan antara pemerintah dan militer 3. Supersemar (11 Maret 1966) - Jenderal Soeharto menerima surat dari Presiden Soekarno yang memberikan kekuasaan penuh untuk mengatasi situasi politik yang sulit - Supersemar menjadi dasar hukum bagi Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan 4. Pembubaran PKI (1966-1967) - Pemerintah dan militer melakukan operasi penumpasan terhadap anggota PKI dan simpatisan di seluruh Indonesia - Ribuan orang tewas dan banyak yang ditahan atau menghilang 5. Sidang Umum MPRS (1966) - Sidang MPRS mengesahkan Supersemar dan memberikan mandat kepada Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan - Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden dan kemudian menjadi Presiden RI ke-2 6. Pembentukan Orde Baru (1966) - Soeharto membentuk pemerintahan baru yang dikenal sebagai Orde Baru - Orde Baru menekankan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan penindasan terhadap oposisi politik 7. Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI ke-2 (27 Maret 1968) - Soeharto resmi dilantik sebagai Presiden RI ke-2 setelah mendapatkan dukungan yang luas dari MPRS Kronologi peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru dimulai dengan peristiwa G 30 S/PKI yang mengguncang Indonesia pada tahun 1965. Pembunuhan jenderal oleh anggota PKI memicu reaksi keras dari pemerintah dan masyarakat, yang akhirnya mengarah pada dekrit presiden dan pemberian kekuasaan ekstra konstitusional kepada Soekarno. Namun, Supersemar yang diberikan kepada Soeharto menjadi titik balik dalam peralihan kekuasaan. Dengan dukungan dari sidang MPRS, Soeharto membentuk pemerintahan baru yang dikenal sebagai Orde Baru. Pada tanggal 27 Maret 1968, Soeharto resmi dilantik sebagai Presiden RI ke-2. Kronologi ini menyoroti pentingnya peristiwa-peristiwa tersebut dalam mengubah arah politik Indonesia dan membentuk Orde Baru yang berkuasa selama lebih dari tiga dekade.