Ria, Sang Pemimpin Tersembunyi **
Sinar mentari pagi menerobos celah gorden, membangunkan Gracia dari tidurnya. Ia menguap lebar, lalu melirik ke arah kamar adiknya, Ria. Ria masih tertidur pulas, tubuhnya terlungkup di balik selimut tebal. Gracia tersenyum, menghampiri Ria dan menepuk pelan bahunya. "Ria, bangun! Udah siang," ucap Gracia lembut. Ria menggeliat, namun tak kunjung membuka matanya. Gracia menghela napas, lalu memanggil Shani, kakak tertua mereka. "Shani, tolong bangunin Ria dong. Aku udah capek ngetok-ngetok," pinta Gracia. Shani yang sedang membaca buku di ruang tamu, langsung beranjak menuju kamar Ria. Ia tahu, hanya Shani yang bisa membangunkan Ria dengan cepat. "Ria, bangun! Udah siang, nanti telat sekolah," seru Shani. Ria membuka matanya perlahan, lalu menguap lebar. Ia langsung beranjak dari tempat tidur dan bergegas mandi. Saat sarapan, Ria tiba-tiba menerima telepon. Wajahnya berubah serius, matanya berbinar tajam. Shani, Gracia, dan Feni yang melihat gelagat Ria pun penasaran. "Siapa yang telepon, Ria?" tanya Gracia. "Hanya teman," jawab Ria singkat, lalu buru-buru menghabiskan sarapannya. Ketiga kakak Ria tak curiga. Mereka tak tahu bahwa Ria adalah pemimpin dari gengs Defensor, geng yang terkenal kejam dan disegani di sekolah mereka. Saat Shani, Gracia, dan Feni sedang latihan menari di ruang latihan, beberapa orang berbadan kekar masuk ke ruangan. Di belakang mereka, muncul seorang gadis dengan tatapan tajam. Ria. Para anggota Defensor langsung memberi hormat kepada Ria. "Salam hormat, Ketua!" seru mereka serempak. Shani, Gracia, dan Feni tercengang. Mereka tak percaya bahwa Ria adalah pemimpin dari gengs Defensor. Ria tersenyum misterius, lalu berkata, "Kalian semua, bersiaplah untuk misi baru." Shani, Gracia, dan Feni saling berpandangan, takjub dan sedikit takut. Mereka tak pernah menyangka bahwa adik mereka yang terlihat polos dan pendiam, ternyata menyimpan rahasia besar. Wawasan:** Kisah ini menunjukkan bahwa penampilan bisa menipu. Ria, yang terlihat seperti gadis biasa, ternyata memiliki sisi lain yang kuat dan penuh misteri. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, bahkan jika peran tersebut tersembunyi di balik topeng.