Tradisi Dhugdheran: Arak-arakan Budaya yang Menggembirakan
Pendahuluan: Tradisi Dhugdheran adalah arak-arakan budaya yang menggambarkan kegembiraan dan semangat masyarakat. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan menjadi simbol keinginan manusia untuk memuaskan nafsu makan. Bagian: ① Bagian pertama: Tradisi Dhugdheran adalah perayaan khusus bagi umat Muslim yang dapat dijalankan dengan melaksanakan puasa sesasi nutug. Puasa ini memiliki makna spiritual yang mendalam dan menjadi bentuk penghargaan. ② Bagian kedua: Pada tahun 2015, Tradisi Dhugdheran diadakan pada tanggal 16 Juni di Balai Kota Semarang dengan pagelaran seni budaya yang menarik. Setelah atraksi budaya, dilanjutkan dengan Upacara Pambuka yang dipimpin oleh Bupati Semarang. ③ Bagian ketiga: Setelah Upacara Pambuka, Bupati Semarang dan rombongan menuju Masjid Agung Kauman dengan menggunakan kreta kencana. Di masjid, mereka melaksanakan Sholat Ashar dan melakukan silaturahmi dengan pengurus mesjid. Kemudian, rombongan melanjutkan perjalanan ke Mesjid Agung Jawa Tengah yang didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah. Kesimpulan: Tradisi Dhugdheran adalah perayaan budaya yang menggembirakan dan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat. Melalui arak-arakan ini, masyarakat dapat mengekspresikan kegembiraan dan semangat mereka.