Rasa Khawatir yang Mengiringi Perjalanan Ria Menuju Kesembuhan **
Matahari sore mulai meredup saat Ria terbangun di ruang UKS. Kepalanya masih terasa berputar, tubuhnya lemas, dan rasa mual masih menggerogoti perutnya. Ingatannya samar-samar tertuju pada latihan di teater JKT48 yang tiba-tiba terhenti karena dirinya pingsan. Shani, sang kakak, duduk di sampingnya dengan wajah khawatir. "Ria, kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Shani lembut, tangannya menggenggam erat tangan Ria. Ria mengangguk lemah. "Kak, aku mau ke toilet," ucapnya lirih. Shani langsung membantu Ria untuk berdiri. Tubuh Ria masih gemetar, langkahnya pun terasa berat. Shani menopang tubuh Ria dengan erat, melangkah perlahan menuju toilet. Sesampainya di toilet, Ria langsung muntah. Isi perutnya keluar dengan deras, membuat Shani semakin khawatir. Ria terlihat sangat lemas, wajahnya pucat pasi. Shani mengusap punggung Ria dengan lembut, berusaha menenangkan adiknya. "Tenang, Ria. Kita akan ke dokter," ujar Shani. Shani tahu, Ria adalah gadis yang kuat dan penuh semangat. Melihat Ria dalam kondisi seperti ini membuat hatinya teriris. Ia berharap Ria segera pulih dan kembali berlatih di teater JKT48. Emosi dan Wawasan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa kesehatan adalah hal yang paling berharga. Dukungan keluarga dan teman sangat penting dalam membantu seseorang melewati masa sulit. Semoga Ria segera pulih dan kembali bersemangat menjalani mimpinya.