Pentingnya Penelitian Sampling dalam Menentukan Persentase Waktu Menganggur Mesin
Penelitian dengan menggunakan metode sampling kerja dapat memberikan informasi yang penting dalam menentukan persentase waktu menganggur (idle) dari sebuah mesin. Dalam penelitian ini, tahap awal dilakukan dengan 650 kali pengamatan, di mana ditemukan bahwa mesin menganggur sebanyak 150 kali. Tahap kedua dilakukan dengan 750 kali pengamatan, di mana mesin menganggur sebanyak 200 kali. Pada tahap ketiga, dilakukan 550 kali pengamatan dan ditemukan bahwa mesin menganggur sebanyak 130 kali. Pertanyaan pertama dalam penelitian ini adalah berapa jumlah pengamatan yang diperlukan pada setiap tahap. Dalam hal ini, dengan asumsi tingkat kepercayaan 95% dan derajat ketelitian 5%, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan. Dalam tahap awal, jumlah pengamatan yang diperlukan adalah 20. Begitu juga dalam tahap kedua dan ketiga, jumlah pengamatan yang diperlukan juga adalah 20. Pertanyaan kedua dalam penelitian ini adalah berapa persentase waktu menganggur mesin berdasarkan data yang diberikan. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung persentase waktu menganggur. Dari data yang diberikan, jumlah pengamatan total adalah 1950 (650 + 750 + 550) dan jumlah pengamatan mesin menganggur adalah 480 (150 + 200 + 130). Dengan demikian, persentase waktu menganggur mesin adalah 24.62% ((480/1950) * 100). Penelitian dengan menggunakan metode sampling kerja ini memberikan informasi yang penting dalam menentukan persentase waktu menganggur mesin. Dengan mengetahui jumlah pengamatan yang diperlukan pada setiap tahap dan persentase waktu menganggur mesin, kita dapat mengambil keputusan yang lebih akurat dan efektif dalam mengelola mesin tersebut.