Demokrasi Pancasila Masa Reformasi 1998 - Sekarang
Pendahuluan: Demokrasi Pancasila yang dikembangkan pada masa Reformasi adalah demokrasi berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada masa ini, terjadi perbaikan dalam pelaksanaan demokrasi dan peningkatan peran lembaga-lembaga negara. Bagian: ① Bergulirnya Reformasi: Reformasi yang terjadi pada masa ini menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi di Indonesia. Sukses atau gagalnya transisi demokrasi bergantung pada komposisi elite politik, desain institusi politik, kultur politik, dan peran civil society. ② Komposisi Elite Politik: Dalam demokrasi perwakilan rakyat, elite politik memegang peran penting dalam mendelegasikan kedaulatan dan kekuasaan. Komposisi elite politik yang baik dapat mempengaruhi stabilitas, efektivitas, dan konsolidasi demokrasi. ③ Desain Institusi Politik: Elite politik juga memiliki pengaruh besar dalam mendesain institusi pemerintahan. Desain institusi politik yang baik dapat membantu dalam menciptakan demokrasi yang stabil, efektif, dan terkonsolidasi. ④ Kultur Politik: Perubahan sikap terhadap politik di kalangan elite dan nonelite juga memainkan peran penting dalam transisi demokrasi. Kultur politik yang mengajarkan nilai-nilai demokrasi, sikap kompromi, dan menghargai pandangan yang berbeda sangat diperlukan. ⑤ Peran Civil Society: Masyarakat madani memiliki peran penting dalam menciptakan kultur toleransi dan nilai-nilai demokrasi. Mereka dapat mengajarkan keterampilan demokrasi dan mempromosikan sikap kompromi. Kesimpulan: Demokrasi Pancasila pada masa Reformasi telah mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk mencapai demokrasi yang stabil, efektif, dan terkonsolidasi, perlu perhatian pada komposisi elite politik, desain institusi politik, kultur politik, dan peran civil society.