Larangan yang Harus Dipatuhi oleh Kapal sesuai IOPP
Ketika beroperasi di laut, kapal harus mematuhi sejumlah larangan yang ditetapkan oleh International Oil Pollution Prevention (IOPP). Larangan ini bertujuan untuk melindungi lingkungan laut dan mencegah pencemaran minyak. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh kapal sesuai dengan IOPP. Salah satu larangan yang harus diikuti adalah larangan membuang minyak di dekat pantai. Kapal tidak diperbolehkan membuang minyak kurang dari 50 mil dari daratan. Hal ini bertujuan untuk mencegah minyak mencapai pantai dan merusak ekosistem pesisir. Selain itu, kapal juga dilarang membuang minyak lebih dari 3 liter per mil atau lebih besar dari 1/30.000 dari total berat muatan minyak. Larangan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah minyak yang dibuang ke laut dan mencegah pencemaran yang berlebihan. Larangan lain yang harus dipatuhi adalah larangan membuang minyak saat kapal sedang berlabuh atau berada di pelabuhan. Kapal hanya diperbolehkan membuang minyak saat sedang berlayar. Hal ini dilakukan untuk menghindari pencemaran di daerah yang padat penduduk dan mengurangi risiko kebocoran minyak. Selain itu, kapal juga dilarang membuang minyak atau campuran minyak di daerah khusus yang ditetapkan oleh IOPP. Daerah-daerah ini biasanya memiliki ekosistem yang sensitif dan rentan terhadap pencemaran minyak. Kapal harus memastikan bahwa tidak ada buangan minyak di daerah ini. Dalam rangka mematuhi larangan-larangan ini, kapal harus dilengkapi dengan sistem pengolahan minyak yang efektif dan mematuhi standar IOPP. Kapal juga harus memiliki prosedur yang jelas dan dilatih untuk mengelola limbah minyak dengan aman. Dengan mematuhi larangan-larangan ini, kapal dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan laut. Pencemaran minyak dapat memiliki dampak yang serius terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, penting bagi kapal untuk mematuhi larangan-larangan ini dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.