Menyingkap Makna Perumpamaan Yesus tentang Pohon Ara dalam Lukas 13:18-21
Perumpamaan Yesus tentang pohon ara dalam Lukas 13:18-21 merupakan salah satu contoh bagaimana Yesus menggunakan cerita sederhana untuk menyampaikan pesan yang mendalam tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan ini, yang diceritakan dalam konteks perdebatan Yesus dengan orang Farisi, menyoroti pentingnya kesabaran, ketekunan, dan pertumbuhan spiritual. Melalui kisah pohon ara yang tidak berbuah, Yesus mengajarkan tentang pentingnya berbuah dalam hidup dan bagaimana Allah memberikan waktu bagi manusia untuk bertobat dan menghasilkan buah yang baik.
Pohon Ara yang Tidak Berbuah
Perumpamaan ini dimulai dengan Yesus yang menceritakan tentang seorang pemilik kebun anggur yang memiliki pohon ara di kebunnya. Setelah tiga tahun menunggu, pemilik kebun anggur tidak menemukan buah pada pohon ara tersebut. Ia pun meminta kepada tukang kebun untuk menebang pohon ara itu, karena dianggap tidak berguna. Namun, tukang kebun memohon kepada pemilik kebun anggur untuk memberikan waktu satu tahun lagi untuk merawat pohon ara tersebut. Ia berjanji akan memupuk dan menggemburkan tanah di sekitar pohon ara agar dapat berbuah.
Makna Perumpamaan
Perumpamaan ini memiliki makna yang mendalam tentang Kerajaan Allah dan kehidupan orang percaya. Pohon ara dalam perumpamaan ini melambangkan orang-orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi tidak menghasilkan buah yang baik dalam hidup mereka. Buah yang dimaksud di sini adalah perbuatan baik, kasih, dan kesetiaan kepada Allah.
Kesabaran dan Waktu untuk Berbuah
Pemilik kebun anggur dalam perumpamaan ini menggambarkan Allah, yang sabar dan memberikan waktu bagi manusia untuk bertobat dan menghasilkan buah yang baik. Tiga tahun yang diberikan kepada pohon ara melambangkan waktu yang cukup bagi manusia untuk berbuah. Namun, jika seseorang tetap tidak berbuah setelah diberi waktu yang cukup, maka ia akan dihukum.
Pentingnya Perawatan dan Pertumbuhan
Tukang kebun dalam perumpamaan ini melambangkan Roh Kudus, yang bekerja dalam hidup orang percaya untuk membantu mereka bertumbuh dan menghasilkan buah. Perawatan yang diberikan tukang kebun kepada pohon ara melambangkan usaha dan upaya yang harus dilakukan oleh orang percaya untuk bertumbuh dalam iman dan menghasilkan buah yang baik.
Kesimpulan
Perumpamaan Yesus tentang pohon ara dalam Lukas 13:18-21 mengajarkan tentang pentingnya kesabaran, ketekunan, dan pertumbuhan spiritual. Allah memberikan waktu bagi manusia untuk bertobat dan menghasilkan buah yang baik. Namun, jika seseorang tetap tidak berbuah setelah diberi waktu yang cukup, maka ia akan dihukum. Perumpamaan ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya peran Roh Kudus dalam membantu kita bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik dalam hidup kita.