Ria, Adik dari Enam CEO, Pingsan di Sekolah **
** Matahari pagi menyinari lapangan upacara di sekolah Ria. Siswa-siswa berbaris rapi, termasuk Ria, yang berdiri di antara teman-temannya. Namun, saat lagu kebangsaan mengalun, tubuh Ria tiba-tiba terasa lemas. Kepalanya berputar, dan pandangannya mulai kabur. Ria berusaha keras untuk tetap berdiri, tetapi tubuhnya tak berdaya. Ia terhuyung dan jatuh pingsan di tengah lapangan. Kejadian ini membuat panik para siswa dan guru. Mereka segera membawa Ria ke ruang kesehatan. Sementara itu, di kantor pusat perusahaan milik keluarga mereka, enam CEO, Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine, sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka tak menyadari bahwa adik mereka, Ria, sedang mengalami kesulitan di sekolah. Berita tentang Ria yang pingsan akhirnya sampai ke telinga keenam CEO. Mereka langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan bergegas menuju sekolah. Rasa khawatir dan panik menyelimuti hati mereka. Mereka tak dapat membayangkan apa yang terjadi pada adik mereka yang mereka sayangi. Saat mereka tiba di sekolah, Ria sudah mendapatkan pertolongan pertama dari petugas kesehatan. Keenam CEO langsung menghampiri Ria dan menanyakan keadaannya. Ria yang masih lemah, berusaha tersenyum dan meyakinkan kakak-kakaknya bahwa ia baik-baik saja. Meskipun Ria sudah siuman, keenam CEO tetap memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka ingin memastikan bahwa Ria benar-benar sehat dan tidak ada masalah serius yang terjadi. Di rumah sakit, dokter memeriksa Ria dengan teliti. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Ria pingsan karena kelelahan dan kekurangan asupan makanan. Ria memang sedang dalam masa pertumbuhan dan seringkali lupa makan karena terlalu fokus pada kegiatan sekolah. Keenam CEO merasa lega mendengar penjelasan dokter. Mereka berjanji untuk lebih memperhatikan kesehatan Ria dan memastikan bahwa ia mendapatkan asupan makanan yang cukup. Mereka juga berjanji untuk meluangkan waktu lebih banyak untuk Ria dan selalu ada untuknya. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi keenam CEO. Mereka menyadari bahwa kesibukan mereka dalam mengelola perusahaan tidak boleh mengabaikan kesehatan dan kebahagiaan keluarga, terutama adik mereka, Ria. Mereka bertekad untuk selalu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, agar mereka dapat terus memberikan kasih sayang dan perhatian kepada orang-orang yang mereka cintai.