Metode Garis Lurus dalam Penyusutan Peralatan
Metode garis lurus adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam menghitung penyusutan peralatan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa nilai peralatan akan berkurang secara linier selama masa manfaatnya. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan peralatan dengan masa manfaat selama 5 tahun dan nilai sisa sebesar RP.43.000. Metode garis lurus bekerja dengan cara menghitung penyusutan peralatan dengan membagi selisih antara nilai awal peralatan dan nilai sisa peralatan dengan masa manfaatnya. Dalam kasus ini, selisih antara nilai awal peralatan dan nilai sisa peralatan adalah RP.43.000. Jika kita membagi selisih ini dengan masa manfaat peralatan yang adalah 5 tahun, kita akan mendapatkan jumlah penyusutan per tahun sebesar RP.8.600. Dengan menggunakan metode garis lurus, jumlah penyusutan per tahun akan tetap konstan selama masa manfaat peralatan. Hal ini berarti bahwa setiap tahun, nilai peralatan akan berkurang sebesar RP.8.600. Pada akhir masa manfaat peralatan, nilai peralatan akan mencapai nilai sisa sebesar RP.43.000. Metode garis lurus memiliki keuntungan dalam hal kesederhanaan dan kemudahan penggunaannya. Metode ini juga memberikan hasil yang dapat diandalkan dan faktual. Namun, metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi atau perubahan nilai pasar peralatan. Oleh karena itu, metode garis lurus mungkin tidak selalu akurat dalam menggambarkan nilai sebenarnya dari peralatan. Dalam kesimpulan, metode garis lurus adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam menghitung penyusutan peralatan. Metode ini bekerja dengan membagi selisih antara nilai awal peralatan dan nilai sisa peralatan dengan masa manfaatnya. Meskipun metode ini sederhana dan mudah digunakan, perlu diingat bahwa metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti inflasi. Oleh karena itu, penggunaan metode garis lurus harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan.