Manfaat dan Tantangan Penggunaan Sistem Perpetual dalam Pencatatan Persediaan
Sistem Perpetual adalah metode pencatatan persediaan yang digunakan oleh PT Big Land, produsen peralatan rumah tangga. Dalam sistem ini, setiap transaksi persediaan dicatat secara terperinci dan secara real-time. Dalam studi kasus ini, PT Big Land menggunakan sistem ini untuk mencatat transaksi penjualan konsinyasi kepada Toko Aneka Baru. Pada bulan Mei 2018, PT Big Land mengirimkan 40 set meja & kursi tamu model MKT 75 kepada Toko Aneka Baru untuk dijual dengan harga Rp3.500.000,00 per unit. Harga pokok produksi per unit adalah Rp2.100.000,00. Komisi penjualan ditetapkan sebesar 20% dari harga jual, dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh komisioner menjadi tanggung jawab PT Big Land. Selain itu, PT Big Land juga membayar ongkos angkut pengiriman sebesar Rp500.000,00 dan biaya pengepakan sebesar Rp250.000,00. Setelah penjualan, Toko Aneka Baru melaporkan penjualan 30 unit kursi tamu kepada PT Big Land. Dalam konteks ini, PT Big Land perlu mencatat laba penjualan konsinyasi terpisah dari penjualan reguler. Hal ini penting untuk memantau kinerja penjualan konsinyasi dan menghitung laba yang diperoleh dari transaksi ini. Selain itu, PT Big Land juga perlu membuat buku konsinyasi keluar untuk mencatat penjualan konsinyasi kepada Toko Aneka Baru. Buku ini akan mencatat jumlah barang yang dikirimkan, harga jual, komisi penjualan, dan biaya lainnya yang terkait dengan transaksi ini. Penggunaan sistem perpetual dalam pencatatan persediaan memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Manfaatnya adalah memungkinkan perusahaan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang persediaan yang dimiliki dan memantau pergerakan persediaan secara real-time. Dalam kasus PT Big Land, sistem ini memungkinkan mereka untuk melacak penjualan konsinyasi secara terpisah dan menghitung laba yang diperoleh dari transaksi ini. Namun, penggunaan sistem perpetual juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah kompleksitas dalam mencatat setiap transaksi persediaan secara terperinci. Hal ini membutuhkan waktu dan upaya yang lebih besar dalam administrasi dan pemeliharaan sistem. Selain itu, perusahaan juga perlu memastikan bahwa sistem ini terintegrasi dengan baik dengan sistem akuntansi mereka untuk memastikan keakuratan dan konsistensi data. Dalam kesimpulan, penggunaan sistem perpetual dalam pencatatan persediaan memiliki manfaat dan tantangan. PT Big Land menggunakan sistem ini untuk mencatat transaksi penjualan konsinyasi mereka kepada Toko Aneka Baru. Dalam kasus ini, mereka perlu mencatat laba penjualan konsinyasi terpisah dari penjualan reguler dan membuat buku konsinyasi keluar. Penggunaan sistem perpetual memungkinkan PT Big Land untuk memantau penjualan konsinyasi secara terpisah dan menghitung laba yang diperoleh dari transaksi ini. Namun, penggunaan sistem ini juga memiliki tantangan dalam hal kompleksitas dan integrasi dengan sistem akuntansi perusahaan.