Definisi Tauhid Secara Etimologi
Tauhid adalah konsep sentral dalam agama Islam yang mengacu pada keyakinan akan keesaan Allah. Secara etimologi, kata "Tauhid" berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk mashdar dari ungkapan "wahhada" yang berarti "bersatu" atau "menyatukan". Dalam konteks agama Islam, Tauhid merujuk pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Para pakar bahasa Arab mencantumkan bahwa kata Tauhid memiliki beberapa pola yang berbeda. Salah satu pola yang lazim digunakan adalah pola yang membutuhkan obyek, seperti dalam ungkapan "beriman kepada Allah semata". Pola ini dapat digunakan untuk menyatakan keesaan Allah dalam berbagai konteks, mulai dari bilangan satu sampai sepuluh. Dalam kitab-kitab klasik, seperti ash-Shabichith karya al-Jauhari dan al-Qamus al-Muhit karya al-Fairuz Abadi, disebutkan bahwa Tauhid juga dapat merujuk pada konsep keesaan dan ketunggalan Allah. Isma'il bin Muhammad at-Taimi asy-Syafi'i dalam kitabnya menyebutkan bahwa Tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah yang tidak memiliki sekutu. Dalam sejarah Islam, terdapat beberapa tokoh yang terkenal dengan pemahaman dan penjelasan mereka tentang Tauhid. Salah satunya adalah al-Laits bin Nashr bin Yasar al-Khurasan, yang juga dikenal sebagai al-Laits bin aL-Muzhaffar atau al-Laits bin Rafi' bin Nashr bin Yasar. Pemahaman mereka tentang Tauhid telah diabadikan dalam berbagai karya tulis dan menjadi rujukan bagi para ulama dan peneliti. Dalam kesimpulan, Tauhid adalah konsep sentral dalam agama Islam yang mengacu pada keyakinan akan keesaan Allah. Secara etimologi, kata Tauhid berasal dari bahasa Arab yang berarti "bersatu" atau "menyatukan". Para pakar bahasa Arab mencantumkan bahwa kata Tauhid memiliki beberapa pola yang berbeda, namun pola yang lazim digunakan adalah pola yang membutuhkan obyek. Dalam sejarah Islam, terdapat beberapa tokoh yang terkenal dengan pemahaman dan penjelasan mereka tentang Tauhid.