Pengaruh Bakteri Endofitik terhadap Pertumbuhan Tunas dan Akar Tanaman
Data hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata dalam tinggi tunas antara isolat C-R-3, C-R-5(2), C-R-8(2), C-S-3, O-1-R-1, O-1-R-4(2), O-1-N-2(2), O-1-S-2, O-3-R-6(2), dan O-3-S-3(2). Namun, terdapat pengaruh nyata dalam panjang akar antara isolat tersebut. Isolat O-1-S-2 menunjukkan hasil tertinggi dengan tinggi tunas 4.76 cm dan panjang akar 8.93 cm. Pengaruh yang tidak signifikan dalam tinggi tunas antara isolat C-R-3, C-R-5(2), C-R-8(2), C-S-3, O-1-R-1, O-1-R-4(2), O-1-N-2(2), O-1-S-2, O-3-R-6(2), dan O-3-S-3(2) mungkin disebabkan oleh faktor-faktor genetik yang mempengaruhi pertumbuhan tunas. Namun, pengaruh signifikan dalam panjang akar antara isolat tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam respons terhadap faktor lingkungan, seperti nutrisi tanah, kelembaban, atau cahaya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pertumbuhan akar dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berbeda. Beberapa isolat mungkin lebih efektif dalam merangsang pertumbuhan akar daripada pertumbuhan tunas, sementara isolat lainnya mungkin memiliki efek sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa bakteri endofitik dapat memiliki efek yang berbeda pada pertumbuhan tunas dan akar tanaman. Isolat O-1-S-2 menunjukkan hasil tertinggi dalam tinggi tunas dan panjang akar pada perkembangan bakteri endofit untuk meningkatkan pertumbuhan beras organik mungkin karena isolat tersebut memiliki kemampuan yang lebih baik dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Hal ini bisa disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan tanaman, peningkatan penyerapan nutrisi, atau interaksi yang lebih baik dengan tanaman tersebut.