Pengalaman Pindah ke Kota Baru
<br/ >Hari ini kami sekeluarga pindah dan menetap di kota lain. Yah, sebenarnya aku merasa agak keberatan jika harus berpisah dengan teman-teman yang sudah 6 bulan ku kenal, tapi mau bagaimana lagi. Kami terpaksa pindah dikarenakan pekerjaan ayah dan ibu. Suasana baru, lingkungan baru, dan sekolah baru. Semuanya baru dan terasa asing. Memikirkannya saja terasa sangat melelahkan. Aku bukan tipe orang yang sulit beradaptasi, aku hanya malas jika harus memulai semuanya dari awal lagi. <br/ > <br/ >Sampai di rumah baru, aku langsung cepat-cepat berkemas dan menjatuhkan tubuhku ke kasur. Sebenarnya ya bukan rumah baru sih, karena saat hari libur kami selalu menetap di sini. Ayah dan Ibu juga kenal sebagian orang-orang yang tinggal di kawasan ini. Aku juga kenal beberapa anak yang seumuranku di sini. Tapi yah tetap saja aku merasa lebih nyaman di rumah lama. Rumah ini besar seukuran rumahku yang lama. Hanya saja ada beberapa tempat yang berbeda. <br/ > <br/ >"Mira, nak bangun nak," suara seseorang mengganggu tidurku. Aku terbangun karena ada tangan yang menepuk pipiku. Perlahan ku buka mataku. Terlihat seorang perempuan dengan mengenakan baju cual dan rambut yang dicepol, terdapat garis lembut di bawah matanya. Tapi tetap saja perempuan ini yang paling cantik sedunia. Dialah ibuku. Wanita hebat yang melahirkanku. Aku tersenyum, tapi senyumku pudar tatkala aku melihat jam di dinding. <br/ > <br/ >"Apaaa!! jam 5'," pekikku. Bahkan, saking kagetnya aku sampai melompat dari kasur. <br/ > <br/ >"Mengapa ibu tidak membangunkanku, aku bahkan belum menyiapkan peralatan untuk sekolah," perkataanku langsung membuat ibuku terkejut. Terdapat raut kebingungan di wajah ibuku. Namun, beberapa detik kemudian ibuku lantas tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan dia tertawa sampai mengeluarkan air mata. Aku yang melihatnya hanya menampilkan wajah terheran-heran. <br/ > <br/ >"Haha, ya apa kau akan berangkat jam 6 malam?" setelah mengatakannya ibuku kembali tertawa. <br/ > <br/ >Aku yang mendengarnya hanya bisa mlongo. Dan akupun tersadar jika saat ini jam 5 sore. <br/ > <br/ >"Pergilah mandi lalu turun untuk makan," ibuku keluar dari kamarku. <br/ > <br/ >Dengan secepat kilat aku menyelesaikan ritual mandiku.