Mengatasi Banjir dan Sampah di Desa Bugisan: Kisah Ani, Putra, dan Tim Jogokali
Seorang anak bernama Ani dan sahabatnya, Putra, adalah dua remaja yang cerdas, bijaksana, dan peduli terhadap lingkungan mereka. Mereka tinggal di Desa Bugisan dan saat ini Ani duduk di bangku SMP, sedangkan Putra sudah menduduki bangku kelas 3 SMA. Suatu sore setelah hujan deras, air sungai dekat tempat tinggal mereka naik dengan cepat. Akibatnya, air banjir masuk ke dalam rumah mereka hingga setinggi paha orang dewasa. Dalam keadaan panik, mereka akhirnya mengungsi dengan bantuan Pak Seto, ayah Ani yang juga merupakan ketua RT di desa mereka. Setelah air banjir surut pada pagi hari, beberapa warga desa kembali ke rumah mereka untuk membersihkan dan merapikan barang-barang yang kacau akibat banjir. Ani dan Pak Seto terkejut melihat banyaknya sampah yang terseret air banjir dan membuat rumah mereka semakin kotor. Putra juga mengalami hal yang sama, dengan harus membersihkan sampah yang masuk ke rumahnya akibat banjir. Setelah merapikan rumah, mereka memutuskan untuk mengadakan gotong royong bersama warga desa untuk membersihkan Desa Bugisan dan mengatasi masalah banjir yang terus terjadi. Mereka menyadari bahwa selain hujan deras, masalah utama banjir adalah sampah yang dibuang sembarangan ke sungai oleh orang-orang nakal dan tidak bertanggung jawab. Sampah-sampah ini menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir yang sering terjadi di desa mereka. Ani dan Putra memutuskan untuk memanggil tim Jogokali, sebuah tim yang ahli dalam penanganan banjir dan sampah. Untungnya, salah satu anggota tim Jogokali adalah kerabat Putra. Dengan persetujuan Pak Seto dan dukungan warga desa, Ani dan Putra berani menghadapi masalah ini dan meminta bantuan tim Jogokali untuk menyelesaikannya. Kisah Ani, Putra, dan tim Jogokali ini menjadi inspirasi bagi warga desa Bugisan untuk bersama-sama mengatasi masalah banjir dan sampah. Mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, mereka berharap dapat menciptakan desa yang bersih, aman, dan bebas dari banjir.