Harumnya Tanah, Warisan Leluhur **
** Mentari pagi menyinari hamparan sawah yang membentang luas. Udara sejuk bercampur aroma tanah basah, menyapa Pak Karto yang baru saja tiba di ladang. Keringat mengucur deras di keningnya, namun senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Ia mencintai tanah ini, tanah yang telah diwariskan turun temurun oleh leluhurnya. Sejak kecil, Pak Karto telah diajari cara mengolah sawah oleh sang ayah. Setiap gerakan, setiap teknik, diwariskan dengan penuh kasih sayang. Ia belajar menanam padi, merawatnya dengan penuh perhatian, hingga akhirnya panen tiba. Tradisi menanam padi di desa Pak Karto bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah ritual. Setiap langkah, dari mencangkul hingga memanen, diiringi doa dan harapan agar hasil panen melimpah. Mereka percaya, alam akan memberikan berkah bagi mereka yang menghormati dan menjaganya. Di tengah gemerlapnya teknologi modern, Pak Karto tetap teguh memegang tradisi. Ia percaya, kearifan lokal yang diwariskan leluhurnya adalah kunci keberlanjutan. Ia mengajarkan anak-anaknya untuk mencintai alam, menghormati tanah, dan meneruskan tradisi yang telah mengakar kuat di desa mereka. Saat matahari mulai terbenam, Pak Karto kembali ke rumah dengan hati penuh syukur. Aroma tanah yang melekat di tubuhnya, mengingatkannya pada warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Ia berharap, tradisi menanam padi ini akan terus lestari, menjadi bukti nyata bahwa alam dan manusia dapat hidup berdampingan dengan harmonis.