Sistem Westphalia dan Hukum Internasional: Sebuah Tinjauan Kritis ##
Kutipan 1: > "The Westphalian system is a system of international law based on the principle of state sovereignty." (Jackson, 1990, p. 1) Penjelasan: Kutipan ini mendefinisikan sistem Westphalia sebagai sistem hukum internasional yang didasarkan pada prinsip kedaulatan negara. Ini berarti bahwa negara-negara memiliki hak untuk mengatur urusan internal mereka sendiri tanpa campur tangan dari negara lain. Kutipan 2: > "The Westphalian system has been criticized for its failure to address issues such as human rights and environmental protection." (Jackson, 1990, p. 10) Penjelasan: Kutipan ini menunjukkan bahwa sistem Westphalia telah dikritik karena ketidakmampuannya untuk mengatasi isu-isu seperti hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan. Hal ini karena sistem tersebut berfokus pada kedaulatan negara, yang dapat mengabaikan hak-hak individu dan kepentingan global. Kutipan 3: > "The Westphalian system is in a state of flux, and it is unclear whether it will be able to adapt to the challenges of the 21st century." (Jackson, 1990, p. 24) Penjelasan: Kutipan ini menunjukkan bahwa sistem Westphalia sedang dalam keadaan perubahan, dan tidak jelas apakah sistem ini dapat beradaptasi dengan tantangan abad ke-21. Hal ini karena dunia telah menjadi semakin terhubung, dan isu-isu global seperti perubahan iklim dan terorisme membutuhkan kerja sama internasional yang lebih besar. Kesimpulan: Kutipan-kutipan ini menunjukkan bahwa sistem Westphalia adalah sistem hukum internasional yang kompleks dan kontroversial. Sistem ini telah memainkan peran penting dalam membentuk tatanan dunia internasional, tetapi juga telah dikritik karena ketidakmampuannya untuk mengatasi isu-isu global yang mendesak. Masa depan sistem Westphalia masih belum pasti, dan akan menarik untuk melihat bagaimana sistem ini akan berkembang di abad ke-21.