Jejak Mimpi di Balik Kaca Jendela **

4

(325 votes)

** Aku menatap kaca jendela kusam di kamarku, bayangan diriku terpantul samar. Di baliknya, terukir mimpi-mimpi yang tak kunjung padam. Sejak kecil, aku selalu bermimpi menjadi seorang seniman, melukiskan dunia dengan warna-warna yang hidup. Namun, realita berkata lain. Keluarga kami hidup sederhana, dan biaya untuk sekolah seni terasa begitu mahal. Tapi, aku tak menyerah. Setiap hari, aku melukis di atas kertas bekas, menggunakan cat air yang kucampur sendiri dari bahan-bahan sederhana. Aku berlatih keras, membaca buku tentang seni, dan mengikuti kelas online gratis. Aku tahu, jalan menuju mimpi tak selalu mulus, tapi aku yakin, dengan tekad dan usaha, aku akan meraihnya.