Fajar yang Indah di Des
Embun pagi masih menempel di dedaunan, membasahi rerumput hijau yang membentang luas di depan rumah. Suara ayam berkokok memecah kesunyian, menandakan datangnya fajar. Langit perlahan berubah warna, dari gelap pekat menjadi gradasi ungu, jingga, dan akhirnya, semburat merah muda yang lembut di ufuk timur. Cahaya matahari pertama menyinari wajahku, terasa hangat dan menenangkan. Hari ini adalah hari yang istimewa. Aku akan membantu Ibu memetik buah mangga di kebun. Aroma tanah basah dan dedaunan segar memenuhi hidungku. Semilir angin pagi membawa kesejukan yang menyegarkan. Burung-burung berkicau riang di antara ranting-ranting pohon mangga yang rindang. Melihat matahari terbit di desa ini selalu memberiku rasa syukur. Keindahan alam yang sederhana namun begitu mempesona, mengajarkan aku tentang kedamaian dan keindahan hidup. Setiap fajar adalah awal yang baru, penuh harapan dan kesempatan. Rasanya, semua beban dan kekhawatiran seakan terhapus oleh keindahan ciptaan Tuhan ini. Hari ini, aku akan menikmati setiap momennya dengan penuh rasa syukur. Semoga hari ini menjadi hari yang penuh berkah.