Bunga Melati di Tengah Badai **
** Di sebuah sudut kota yang sederhana, hiduplah seorang anak bernama Rara. Usianya baru menginjak sepuluh tahun, namun beban hidup yang dipikulnya terasa berat. Rara tinggal bersama ibunya, seorang wanita tangguh yang berjuang keras untuk menghidupi mereka berdua. Ayahnya telah pergi meninggalkan mereka sejak Rara masih kecil, meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh di hati ibunya. Kehidupan mereka sederhana, bahkan bisa dibilang serba kekurangan. Rumah mereka hanya sebuah gubuk kecil yang terbuat dari kayu dan seng. Setiap hari, ibunya bekerja sebagai buruh cuci di rumah-rumah orang kaya. Rara membantu ibunya dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan menjaga adiknya yang masih balita. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Rara selalu tegar. Ia tak pernah mengeluh, bahkan selalu berusaha untuk ceria. Ia memahami bahwa ibunya sangat lelah bekerja, maka ia selalu berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membantu ibunya. Rara juga sangat mencintai adiknya, ia selalu berusaha untuk menghibur dan menjaga adiknya agar tetap ceria. Rara memiliki mimpi sederhana, ia ingin menjadi seorang guru agar bisa membantu anak-anak lain yang kurang beruntung seperti dirinya. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah hidup. Setiap hari, Rara rajin belajar di sekolah, meskipun terkadang ia harus menahan rasa lapar karena ibunya tak selalu bisa menyediakan makanan yang cukup. Rara adalah bukti nyata bahwa semangat dan tekad yang kuat bisa mengalahkan segala rintangan. Ia adalah bunga melati yang tumbuh di tengah badai, tetap harum dan indah meskipun hidup dalam keterbatasan. Kisah Rara mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta benda, tetapi pada semangat dan tekad yang kuat untuk meraih mimpi.